OTO Mounture — Bagi pengguna kendaraan manual, berada di jalanan yang macet dengan tekanan pedal kopling terasa berat ketika diinjak merupakan salah satu masalah yang akan membuat kaki kiri menjadi sangat pegal, terutama dialami persendian seperti lutut dan pergelangan.
Selain pegal, konsentrasi dalam berkendara pun menjadi terkuras akibat rasa lelah dan capek. Untuk itu, ada baiknya mempelajari penyebab dari injakan kopling yang menjadi berat. Ada beberapa faktor, di antaranya kurangnya perawatan dan juga perilaku mengemudi yang salah dalam memperlakukan kopling.
Berikut ini beberapa hal yang mempengaruhi beratnya injakan kopling seperti dikutip dari laman resmi Toyota Indonesia diantaranya:
1. Cover clutch sudah usang, sehingga per penekan pelat kopling sudah ‘mati’ atau tidak ngeper. Kalau semua bagian di kopling dalam kondisi baik dapat dipastikan injakan tidak terlalu berat.
2. Release bearing dan pilot bearing rusak, menimbulkan ketidaknyamanan salah satunya berat ketika diinjak.
3. Jika dari hari ke hari terasa makin keras, bisa jadi kampas kopling mulai aus.
4. Tidak benar dalam menggunakan kopling. Misalnya, menginjak dan melepas kopling secara kasar. Bila sering dilekukan, pelat/piringan kopling terhadap roda gila akan terasa lebih keras dan mempercepat keausan sistem kopling.
5. Keringnya pelumasan pada komponen kopling seperti release bearing atau dudukan luncur release bearing dan per cover clutch.
Adapun solusinya agar pedal kopling tidak terlalu berat antara lain:
1. Mengganti satu set kopling. Biayanya memang cukup mahal, namun gejala keras dipastikan hilang.
2. Jika penyebabnya adalah kurangnya pelumasan, semprotkan anti karat pada dudukan luncur melalui karet boot pada fork kopling.
3. Mengantisipasi dengan menggunakan kopling secara benar. Dengan selalu menggunakan gigi satu untuk start, menetralkan tuas transmisi saat berhenti, tidak melakukan ‘setengah kopling’ saat menanjak dan tidak meletakkan kaki di atas pedal kopling sepanjang mengemudi. (OM/RIL)