Hati-Hati! Ini 4 Kesalahan Pengereman yang Bikin Rem dan Ban Cepat Rusak

kesalahan pengereman mobil

OTO Mounture — Rem mobil berfungsi untuk menghentikan atau memperlambat laju kendaraan. Sebagai komponen vital yang berkaitan langsung dengan keselamatan, kesalahan dalam pengereman mobil bisa berakibat fatal. Pengendara berisiko kehilangan kendali, terutama di jalan licin atau saat melakukan pengereman mendadak.

Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, mengungkapkan bahwa banyak pengemudi melakukan pengereman tanpa menyesuaikan kondisi jalan atau kecepatan kendaraan.

“Seringkali, pengendara mengerem tanpa menyesuaikan kondisi jalan atau kecepatan kendaraan. Kebiasaan ini terlihat sepele, tapi bisa membuat konsumsi bahan bakar lebih boros, rem dan ban cepat aus, hingga menurunkan respons kendaraan di situasi darurat,” jelasnya.

BACA JUGA: Dirakit Lokal, Geely Starray EM-i Dibanderol Rp499 Juta

Menurut Apriyanto, pengereman bukan hanya soal menghentikan kendaraan, tapi juga cara mengontrol mobil secara aman dan efisien.

Sebagai perusahaan ban global terkemuka, Hankook Tire membagikan empat kesalahan pengereman yang sering dilakukan tanpa disadari, lengkap dengan cara mengatasinya.

1. Menarik Rem Tangan Terlalu Lama Saat Parkir

Rem tangan berfungsi menahan kendaraan agar tidak bergerak. Namun, jika dibiarkan aktif terlalu lama, kampas rem bisa lengket pada tromol atau cakram belakang, apalagi jika rem dalam kondisi basah.

Untuk parkir lebih dari seminggu, disarankan menggunakan balok atau tire stopper sebagai pengganjal ban agar sistem rem tetap aman.

2. Mengandalkan Rem Secara Berlebihan di Turunan

Menekan rem terus-menerus di turunan panjang bisa menyebabkan rem overheat dan berisiko rem blong. Gunakan teknik engine brake dengan menurunkan gigi transmisi agar mesin ikut menahan laju kendaraan.

Lakukan juga intermittent braking, yaitu pengereman bertahap dengan jeda agar suhu rem tidak terlalu panas. Pastikan menggunakan gigi rendah sejak awal turunan dan jaga jarak aman.

BACA JUGA: Hybrid Jadi Tren Kuat, Auto2000 Prediksi Penjualan Capai 30 Persen

3. Menginjak Rem dan Kopling Bersamaan (Mobil Manual)

Kebiasaan menekan rem dan kopling bersamaan membuat mobil kehilangan daya pengereman dari mesin. Akibatnya, kendaraan sulit dikendalikan, terutama pada kecepatan tinggi.

Teknik yang benar adalah menekan rem terlebih dahulu, baru kopling saat menyesuaikan kecepatan. Gunakan keduanya bersamaan hanya saat mobil hampir berhenti atau dalam kondisi darurat.

4. Terlalu Sering Rem Mendadak

Kebiasaan rem mendadak memberi tekanan besar pada sistem pengereman dan membuat ban cepat aus atau membentuk flat spot. Di jalan licin, risiko selip pun meningkat.

Lakukan pengereman secara halus dan bertahap, atau gunakan intermittent braking. Untuk mobil berfitur ABS, tekan pedal rem secara konstan agar sistem bekerja optimal menjaga traksi.

Apriyanto menambahkan, perawatan rutin sangat penting untuk menjaga sistem pengereman tetap optimal.

“Gantilah kampas rem jika mulai terdengar suara berdecit atau daya cengkeram berkurang. Pastikan juga ban dalam kondisi prima karena ban berperan penting menjaga traksi dan stabilitas kendaraan,” ujarnya.

(om/ril)

 

 

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *