
OTO Mounture — Menjelang libur akhir tahun 2025, banyak orang mulai mempersiapkan perjalanan jarak jauh, termasuk membawa barang bawaan dalam jumlah besar. Untuk mengatasi bagasi mobil yang terbatas, roof box menjadi solusi praktis sebagai ruang penyimpanan tambahan di atap kendaraan. Meski bermanfaat, penggunaannya tetap memiliki risiko jika tidak dipasang dan digunakan dengan benar.
Founder Rifat Drive Lab, Rifat Sungkar, mengingatkan bahwa pemasangan roof box mengubah karakter kendaraan karena bobot tambahan berpindah ke bagian atas.
“Secara tidak langsung bobot bergeser ke atas dan kendaraan perlu kesiapan berbeda,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Rifat menjelaskan bahwa pengemudi harus menyesuaikan gaya berkendara ketika mobil menggunakan roof box. Mulai dari menghindari membuat angle steer yang terlalu besar saat menikung.
Kemudian memanfaatkan lebar jalan seperti racing line agar mobil tetap stabil. Lalu, mengurangi kecepatan ketika melewati tikungan karena titik berat mobil berubah.
BACA JUGA: Tips Aman Menerobos Banjir Saat Musim Hujan, Cegah Water Hammer pada Mobil
Ia juga merekomendasikan untuk mengatur tekanan angin ban sesuai standar kendaraan yang biasa tercantum di pilar pintu pengemudi. “Gunakan ukuran tekanan angin saat bobot kendaraan penuh,” detailnya.
Rifat menekankan agar memilih roof box tidak hanya berdasarkan besar kecilnya kapasitas, melainkan kesesuaian dengan ukuran mobil.
“Jangan mobil kecil pakai roof box besar, nanti seperti dua mobil ditumpuk,” candanya.
Selain estetika, hal ini berkaitan dengan kekuatan pilar A, B, C, dan D sebagai titik dudukan roof rack. Ia menyarankan ukuran roof box maksimal setengah dari panjang bodi mobil untuk menjaga kestabilan dan keamanan berkendara.
(om/ns)








