Transmisi New D-CVT Diklaim Lebih Halus dan Irit Bahan Bakar

OTO Mounture — Tren penggunaan transmisi otomatis pada mobil mulai menjadi tren masyarakat Indonesia. Hal ini membuat pabrikan otomotif pun terus melakukan pengembangan untuk sistem transmisi tersebut.

Salah satu pabrikan otomotif yang gencar melakukan pengembangan untuk transmisi tersebut ialah Daihatsu Indonesia. Terbaru, Daihatsu melakukan pengembangan transmisi baru yang disebut New D-CVT.

Secara umum, transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) diklaim memiliki keunggulan lebih halus ketika berpindah gigi dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

“Teknologi transmisi D-CVT ini terbilang baru di Indonesia dan sudah diaplikasikan pada mobil Daihatsu terbaru yaitu pada model Rocky, All New Xenia dan New Sirion,” ujar Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi di Jakarta, belum lama ini.

BACA JUGA: Beda Transmisi Manual dan Otomatis di Mobil

Tipe transmisi ini memiliki mekanisme kerja dengan belt seperti CVT konvensional lainya, tetapi yang berbeda pada transmisi ini adalah dikombinasikan dengan split gear yang merupakan keunggulan dari system transmisi D-CVT, di mana pada saat kecepatan tinggi perpindahan tenaga berpindah dari belt ke split gear sehingga akselerasi mobil dapat maksimal dan dapat menghemat konsumsi bahan bakar.

Penggunaan transmisi ini juga tidak jauh berbeda dengan transmisi otomatis pada umumnya, yaitu mengoperasikan tuas transmisi pada posisi D (drive) pada saat berkendara, R (reverse) pada saat mundur.

Selain itu pada transmisi ini juga dibekali dengan posisi S (sport) yang berfungsi untuk mendapatkan akselerasi lebih tinggi, serta posisi M (manual) yang memungkinkan pengemudi dapat merasakan sensasi perpindahan gigi secara manual, bahkan di model New Sirion dilengkapi dengan posisi B (brake) untuk memaksimalkan engine brake ketika turunan.

Dalam hal perawatan transmisi D-CVT juga terbilang mudah, cukup dua hal yang harus di pastikan yaitu melakukan pengecekan volume dan kualitas olinya secara berkala. Di mana pengecekan dilakukan setiap 20 ribu kilometer atau 12 bulan dan penggantian oli setiap 80 ribu kilometer atau 48 bulan, mana yang tercapai terlebih dahulu. (OM/RIL)

, , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *