OTO Mounture — Dalam upaya memberikan edukasi terkait keakuratan pengukuran Research Octane Number (RON) bahan bakar, Otohub.co melakukan pengujian terhadap 12 sampel bensin dengan berbagai tingkat RON (90, 92, 95, dan 98) dari sejumlah SPBU di Jakarta.
Bersama Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, pakar BBM dari Institut Teknologi Bandung (ITB), pengujian dilakukan menggunakan alat OKTIS-2 di Sentul, Jawa Barat.
“Pengujian ini sekaligus membuktikan apakah pengukuran RON Bensin dengan Oktis-2 tersebut akurat atau tidak,” ujar Billy Riestianto, Editor In Chief Otohub.co melalui keterangan resmi, Kamis, 10 April 2025.
Menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, hasil pengujian menunjukkan bahwa OKTIS-2 memberikan hasil yang bervariasi. Pada beberapa sampel, hasil RON sesuai, namun ada juga yang menyimpang. “Secara prinsip, alat OKTIS-2 tidak terlalu stabil atau akurat,” jelasnya.
BACA JUGA:
Aplikasi Terbaik untuk Pecinta Otomotif, Wajib Coba!
Penting! Ini Daftar Filter Mobil yang Wajib Dicek Setelah Mudik Lebaran
OKTIS-2 bekerja dengan membaca sifat dielektrik bahan bakar melalui sensor celup, yang hasilnya kemudian dikorelasikan dengan angka RON. Namun, karena tidak melibatkan proses pembakaran, hasil pengukuran dinilai tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
“Definisi RON adalah ketahanan bahan bakar terhadap detonasi di bawah tekanan dan suhu tinggi. Untuk hasil yang akurat, harus diuji menggunakan CFR Engine,” tegas Tri.
Selain itu, perbedaan standar pengukuran juga menjadi sorotan. OKTIS-2 disetel berdasarkan standar Rusia dan Eropa (PYC), sementara standar Amerika menggunakan AKI (Anti Knock Index), yang merupakan rata-rata dari MON (Motor Octane Number) dan RON. Karena MON biasanya 6–12 poin lebih rendah dari RON, maka nilai AKI pun lebih rendah 3–6 poin dari RON.
Pengujian di laboratorium independen dengan CFR Engine dilakukan oleh operator bersertifikat dan memakan waktu sekitar 2,5 jam. Proses ini dilakukan dengan prosedur ketat dan alat yang selalu dikalibrasi untuk memastikan validitas data.
Berikut ini hasil dari masing-masing pengujian:
(om/ril)
