Sein Itu Etika, Bukan Hiasan pada Kendaraan

Foto: Unsplash.com/takahiro taguchi

OTO Mounture — Coba deh, berapa sering kita nemu pengendara motor atau mobil yang pindah jalur atau nyalip seenaknya tanpa kasih tanda dulu? Apalagi di jalanan kota besar yang padat, kebiasaan ini bukan cuma ngeselin, tapi juga berbahaya.

Padahal tinggal “klik” sedikit aja, sein nyala, semua jadi lebih aman dan jelas. Jadi, kenapa masih banyak yang malas menyalakan sein?

Di sinilah pentingnya ngomongin soal etika berkendara, bukan cuma soal bisa nyetir atau bawa motor. Karena jalan raya itu bukan milik pribadi. Kita berbagi ruang sama ribuan kepala lain yang juga punya tujuan, punya keluarga yang nunggu di rumah.

Sein Bukan Pajangan

Lampu sein diciptakan bukan buat gaya-gayaan atau jadi hiasan pada kendaraan. Fungsinya jelas yaitu ngasih sinyal ke pengendara lain tentang niat kita di jalan. Mau belok kiri? Nyalain sein kiri. Mau pindah ke jalur kanan? Kasih tahu dulu. Simple kan?

Tapi yang sering kejadian justru sebaliknya yatu main pindah jalur ujuk-ujuk, nyalip dari kiri tanpa permisi, atau belok tiba-tiba. Efeknya? Bikin kaget pengendara lain, memicu kecelakaan, bahkan bisa bikin emosi naik. Satu orang sembrono, bisa jadi bencana buat orang lain.

BACA JUGA: Arogansi di Jalan: Kalau Punya Kendaraan, Jangan Merasa Punya Jalan

Etika di Jalan, Cerminan Diri

Pakai sein itu bukan cuma soal aturan, tapi juga refleksi kesadaran dan kepedulian kita terhadap sesama pengguna jalan. Sama seperti bilang “permisi” saat jalan di keramaian, atau “maaf” saat nyenggol orang. Sopan santun itu nggak cuma berlaku di ruang tamu, tapi juga di jalan raya.

Sayangnya, banyak yang menganggap sepele. Bahkan ada yang dengan bangga bilang: “Ah, yang penting cepet!” atau “Orang lain harusnya ngertiin gue.” Padahal logika seperti ini justru ngerusak budaya tertib berlalu lintas.

Jangan Tunggu Kecelakaan Baru Nyalain Sein

Terlalu sering kita baru sadar pentingnya hal kecil setelah hal besar terjadi. Padahal, nyalain sein itu butuh berapa detik sih? Tapi dampaknya bisa menyelamatkan banyak nyawa.

Pernah dengar kalimat “keselamatan adalah tanggung jawab bersama”? Ya, kita semua punya andil di jalan. Saling peduli, saling jaga. Nggak perlu nunggu ada polisi buat tertib, cukup jadi manusia yang tahu diri dan tahu aturan.

Jadikan Sein Bagian dari Karakter

Kalau kamu ngaku sebagai pengendara yang “tahu aturan”, buktikan dari hal kecil. Dari cara kamu nyalain sein. Karena sejatinya, etika berkendara itu bukan diukur dari seberapa mahal motor atau mobilmu, tapi dari seberapa peduli kamu pada orang lain di jalan.

Ingat, sein itu sinyal kesadaran, bukan sekadar lampu kuning berkedip.

Jadi… kamu masih malas nyalain sein?

(om/ls)

, , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *