Penetrasi Mobil Listrik di Indonesia Capai 10%, Kalista Fokus Bangun Ekosistem SPKLU

SPKLU Kalista

OTO Mounture — Penetrasi mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia hingga Juni 2025 telah menembus angka 10%, melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini mencerminkan semakin tingginya antusiasme pasar terhadap kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.

Sejak 2022, industri otomotif Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat dengan mencatat penjualan 1 juta unit kendaraan di tengah pemulihan pascapandemi covid-19.

Pertumbuhan tersebut membuka peluang strategis bagi Indonesia untuk mendorong adopsi kendaraan listrik. Namun, tantangan besar masih menghadang, terutama terkait infrastruktur pengisian daya.

“Dalam mendukung transisi menuju kendaraan listrik, kita tidak bisa hanya bicara soal unit kendaraan. Ekosistem yang mencakup infrastruktur hingga SDM harus dibangun secara harmonis,” ujar Albert Aulia Ilyas, Direktur Utama Kalista Group.

“Fenomena charging anxiety masih menjadi pertimbangan utama masyarakat dalam beralih ke kendaraan listrik,” tambah dia.

BACA JUGA: Lepas Buka Pop-up Mall Pertama di Dunia di Central Park Jakarta

Kalista tidak hanya menyediakan armada EV tetapi juga membangun charger dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) secara strategis. Hingga pertengahan 2025, Kalista telah menghadirkan 216 charger aktif di 115 titik di berbagai kota Indonesia.

Untuk kebutuhan transportasi publik, Kalista menyediakan charger 100–200 kW yang dipasang di depo bus listrik agar pengisian daya lebih efisien.

Sementara itu, untuk kebutuhan umum, Kalista berkolaborasi dengan Voltron dalam mengembangkan jaringan SPKLU, mulai dari ultra fast charger 60–100 kW di rest area, hingga slow charger 22 kW di pusat perbelanjaan.

Kalista juga menggandeng Bank Mandiri dengan pembiayaan hijau senilai Rp210 miliar untuk mendukung pengadaan EV dan pembangunan SPKLU di Kota Medan.

Di lokasi ini, tersedia 18 stasiun pengisian daya berkapasitas 180 kW, yang mampu mengisi penuh baterai bus listrik 303 kWh hanya dalam waktu 1,5 jam.

Selain itu, Kalista bersama Voltron dan JMRB telah meresmikan infrastruktur SPKLU di sepanjang Tol Trans-Jawa, meliputi 9 titik strategis dari Rest Area Km 88A Cipularang hingga Km 725B Surabaya.

BACA JUGA: Suzuki Mulai Ekspor SUV Listrik e-VITARA Buatan India ke 100 Negara

Kalista menyadari bahwa percepatan ekosistem kendaraan listrik tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, perusahaan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Voltron sebagai operator SPKLU dan PLN dalam penyediaan kapasitas listrik.

Salah satu inisiatifnya adalah promo #EVerydaytoOffice, di mana pengguna yang mengisi daya di SPKLU Voltron berlogo Kalista di area perkantoran dapat mengklaim cashback Rp10.000 Voltron Points hingga 4 kali selama September 2025.

Selain itu, Kalista membuka peluang kemitraan dengan pemilik lahan melalui skema revenue sharing, lengkap dengan dukungan operasional penuh. “Prinsip kami adalah kolaborasi strategis demi sinergi berkelanjutan,” tegas Albert.

Dengan pendekatan komprehensif ini, Kalista berharap pembangunan SPKLU dan infrastruktur EV tidak hanya menjadi aset perusahaan, melainkan infrastruktur bersama yang mendorong percepatan transisi energi nasional.

(om/ril)

 

 

, , , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *