
OTO Mounture — Modul modifikasi autopilot ilegal untuk mobil Tesla kini marak diperjualbelikan di berbagai platform e-commerce Tiongkok.
Dengan harga yang jauh lebih murah, mulai dari beberapa ratus hingga seribu yuan (sekitar 140 dolar AS), modul ini menjadi alternatif ilegal dari sistem resmi Tesla seperti Enhanced Autopilot (EAP) dan Full Self-Driving (FSD) yang dibanderol antara 32.000 hingga 64.000 yuan (sekitar Rp70 juta hingga Rp140 juta).
Dikutip dari laporan media Tiongkok National Business Daily (NBD), salah satu modul bernama “Tesla Multi-Function Module” telah terjual sebanyak lebih dari 69.000 unit.
Dalam ulasan pembeli, produk ini dipuji karena dapat “membebaskan tangan sepenuhnya” saat mengemudi, dan memungkinkan pengemudi mengoperasikan kendaraan tanpa memegang setir.
BACA JUGA:
Aion UT: Mobil Listrik Urban Bergaya Eropa dengan Jarak Tempuh hingga 500 KM
MForce Indonesia Luncurkan Tiga Motor Terbaru di Jakarta Fair 2025
Namun, fitur ini justru menjadi masalah besar. Sebab, modul tersebut bekerja dengan cara menipu sensor kendaraan agar sistem autopilot Tesla tidak mendeteksi tangan di setir, yang sebenarnya merupakan fitur keselamatan utama. Sistem resmi Tesla sendiri mengharuskan pengemudi tetap memegang setir dan waspada penuh.
Seorang teknisi otomotif mengonfirmasi bahwa modul-modul ini adalah bentuk peretasan perangkat lunak (software hack) yang dapat mengganggu sistem komputer kendaraan.
Pusat layanan resmi Tesla di Beijing, Tiongkok, menyebutkan bahwa penggunaan perangkat semacam ini dapat membatalkan garansi kendaraan.
Salah satu pengguna Tesla melaporkan bahwa hanya dua minggu setelah memasang modul ini, mobilnya mengalami dua kali crash sistem.
Salah satu kerusakan bahkan membuat kendaraan tidak dapat dinyalakan sama sekali. Tesla mendiagnosis masalah ini sebagai konflik sistem yang disebabkan oleh modul “AP disturbance-free”, dan memperkirakan biaya perbaikan mencapai 4.000 yuan (sekitar Rp9 juta).
Popularitas perangkat ini, menurut para analis industri, dipicu oleh dua faktor utama yakni harga tinggi paket FSD resmi Tesla dan kurangnya beberapa fitur yang diinginkan pengguna. Ketimpangan harga menciptakan godaan besar bagi para pemilik kendaraan, meski dengan risiko besar yang menyertainya.
Meski demikian, Tesla dikabarkan mulai bergerak untuk menghadirkan fitur FSD resmi di Tiongkok. Pada 30 Juni lalu, Tesla mengumumkan melalui platform X (Twitter) bahwa “FSD Supervised” akan diluncurkan di pasar Tiongkok, menyusul ketersediaan fitur serupa di AS, Kanada, Meksiko, dan Puerto Riko. Perwakilan Tesla di Tiongkok juga membenarkan bahwa fitur ini mulai digulirkan secara bertahap di negara tersebut.
(om/ril)