
OTO Mounture — Kita semua pasti pernah ketemu tipe pengemudi satu ini yakni jalan kosong, tapi dia tetap santai melaju pelan di lajur kanan.
Entah dia merasa jalan itu warisan keluarga, atau memang nggak tahu fungsi lajur. Yup, inilah si lane hogger, penikmat jalur cepat yang nggak cepat-cepat amat.
Kalau kamu belum tahu, lane hogger itu sebutan buat pengemudi yang ngeyel tetap berada di lajur kanan, padahal kecepatan mereka nggak sesuai. Di jalan tol, lajur kanan itu semestinya buat mendahului, bukan buat santai sembari nyetel playlist galau.
Pelan Boleh, Tapi di Kiri
Indonesia bukan satu-satunya negara yang punya masalah lane hogger. Di banyak negara maju, pelanggaran ini bisa kena tilang serius karena dianggap mengganggu kelancaran lalu lintas dan bahkan bisa memicu kecelakaan.
Tapi di sini? Kadang petugasnya pun cuek. Akhirnya, jalan tol jadi semacam catwalk bebas aturan atau beranggapan siapa cepat dia yang duluan, siapa ngeyel ya terusin aja.
Padahal logikanya simpel yakni kalau mau nyantai, pindah ke kiri. Lajur kanan bukan tempat buat cruising. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, banyak pengemudi yang ngeyel di kanan, meski udah disalip kanan-kiri. Bahkan ada yang merasa disalip dari kiri itu kasar. Lah, siapa suruh nggak minggir?
BACA JUGA: Faktor Penting Memilih Ban untuk Hemat Energi
Ego, Gengsi, atau Nggak Paham Aturan?
Banyak alasan yang bisa menjelaskan kenapa orang jadi lane hogger. Bisa jadi karena nggak tahu aturan, atau lebih parah yaitu sengaja karena merasa dirinya punya hak lebih di jalan.
Bahkan ada yang beranggapan “Aku kan udah 100 km/jam, masa harus minggir?” Padahal di belakangnya mungkin ada ambulans, mobil darurat, atau sekadar pengemudi lain yang emang lebih cepat memacu kendaraannya.
Mirisnya, fenomena ini bukan cuma di jalan tol antarkota, tapi juga di tol dalam kota, bahkan di jalan arteri. Jadi semacam budaya diam-diam: “Kalau lajur kanan kosong, yaudah kita ambil aja, mau cepat atau enggak itu urusan belakangan.”
BACA JUGA: Ide Konsep Modifikasi Interior Toyota HiAce
Jalanan Bukan Tempat Uji Kesabaran
Satu hal yang sering dilupakan para lane hogger adalah jalan itu ruang publik. Bukan tempat buat ngasih pelajaran ke orang lain atau ngatur-ngatur siapa yang boleh cepat. Semakin kamu egois di jalan, semakin tinggi risiko konflik dan kecelakaan. Mau jadi pengemudi bijak, atau pemicu masalah?
Dan lucunya, kadang lane hogger ini juga yang paling gampang tersinggung. Disalip dari kiri, klakson dikit, langsung baper. Padahal dia yang salah. Ironi banget, kan?
Yuk, Jadi Pengemudi yang Waras
Kesadaran berkendara itu bagian dari cerminan siapa kita. Mau sekeren apa mobilmu, semahal apa pajaknya, kalau kamu masih ngeyel di jalur kanan dengan kecepatan siput, ya tetap aja kamu bikin kesel orang lain.
Jadi mulai sekarang, kalau nggak mendahului, tolong untuk minggir ke kiri. Sesimpel itu. Biar jalan lancar, emosi nggak meledak, dan kamu nggak jadi bahan umpatan di grup WA pengemudi. Karena jalanan itu bukan soal siapa paling berani, tapi siapa yang paling ngerti aturan.
(om/ls)