
OTO Mounture — PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan infrastruktur jalan tol yang andal dan berkelanjutan di Pulau Jawa.
Melalui pengelolaan empat representative office yang mencakup ruas strategis Jakarta–Cikampek, Palimanan–Kanci, Semarang Seksi A,B,C, dan Surabaya–Gempol, JTT berperan penting dalam memperkuat konektivitas antardaerah sekaligus mendorong efisiensi logistik di jalur utama perekonomian nasional.
Momentum Hari Sumpah Pemuda tahun ini juga menjadi pengingat bagi JTT untuk terus menumbuhkan semangat kolaborasi dan persatuan dalam membangun konektivitas bangsa.
Semangat gotong royong yang sejalan dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda menjadi landasan JTT dalam memperkuat sinergi menuju konektivitas yang efisien dan berkelanjutan di seluruh Trans Jawa.
Vice President Corporate Secretary & Legal PT Jasamarga Transjawa Tol, Ria Marlinda Paallo, menegaskan bahwa JTT secara berkelanjutan melakukan inovasi dalam pengelolaan dan peningkatan kualitas layanan jalan tol.
“JTT berkomitmen untuk menghadirkan layanan jalan tol yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga ramah lingkungan dan mendukung kelancaran arus barang serta mobilitas masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA: BYD Recall 115.000 Mobil di Tiongkok, Model yang Dijual di Indonesia?
Sepanjang Januari hingga September 2025, JTT mencatat lebih dari 45 juta kendaraan logistik melintas di ruas tol yang dikelola. Angka tersebut menunjukkan peran strategis jalan tol Trans Jawa sebagai koridor utama distribusi barang yang menghubungkan kawasan industri, pelabuhan, dan pusat perdagangan di Pulau Jawa.
Berdasarkan data peta digital, perjalanan Jakarta–Surabaya melalui jaringan tol Trans Jawa menempuh jarak sekitar 783 kilometer dengan waktu rata-rata 9 jam 30 menit.
Jika dibandingkan jalur non-tol yang memakan waktu hingga 19 jam 21 menit, keberadaan tol Trans Jawa berhasil memangkas waktu perjalanan lebih dari 10 jam, meningkatkan efisiensi logistik nasional secara signifikan.
Dalam menjaga performa layanan, JTT rutin melaksanakan pemeliharaan jalan melalui kegiatan scrap filling overlay (SFO), patching, dan rekonstruksi di sejumlah titik prioritas.
Pekerjaan ini dilakukan di ruas Jakarta–Cikampek, Palimanan–Kanci, Semarang Seksi A,B,C, dan Surabaya–Gempol, disertai sosialisasi melalui kanal resmi, media luar ruang, serta Dynamic Message Sign (DMS) di lapangan.
BACA JUGA: Mitsubishi New Pajero Sport: Kelebihan Sasis Ladder Frame dan Ketangguhan SUV Sejati
Sejalan dengan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG), JTT juga mengembangkan berbagai inisiatif ramah lingkungan. Program tersebut meliputi penggunaan energi surya di fasilitas tol, pengelolaan sampah terpadu di rest area, serta penanaman pohon di sepanjang koridor jalan tol untuk mendukung pengurangan emisi karbon.
Selain itu, JTT turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka ruang bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di area istirahat dan pelayanan (rest area).
Saat ini, lebih dari 30% tenant rest area JTT diisi oleh pelaku usaha lokal yang menjadi bagian penting dari rantai ekonomi di sekitar wilayah operasional.
Dengan inovasi berkelanjutan dan penerapan prinsip hijau di seluruh lini operasional, PT Jasamarga Transjawa Tol berkomitmen menghadirkan layanan jalan tol yang aman, efisien, dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat konektivitas Pulau Jawa sebagai tulang punggung perekonomian nasional, sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda yang meneguhkan persatuan dan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
(om/ril)








