OTO Mounture — PT Intersis Sejahtera Abadi yang menaungi brand Asuka Car TV meluncurkan head unit terbaru, yakni Asuka ACK-509 dan 510 MAX. Head unit ini disebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi CO2 atau karbon dioksida, serta sanggup membersihkan udara hingga membunuh virus dari kabin mobil.
Direktur PT Intersis Sejahtera Abadi, Albert Lim, mengatakan beberapa pabrikan kendaraan Jerman premium saat ini sudah mulai menggunakan sensor CO2 demi keselamatan penumpang di dalam mobil.
Untuk itu, kata dia, Asuka meluncurkan head unit aftermarket dengan Carbon Dioxide Censor yang dapat mengindikasi kadar CO2, dan air purifier berkemampuan mematikan virus dalam mobil demi kesehatan.
“Ini merupakan head unit satu-satunya yang mengintegrasikan hal-hal penting seperti ini,” katanya pada acara peluncuran di ajang GIIAS 2022, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Untuk head unit ACK-509 MAX hadir dengan ukuran layar 9,4 inch dan ACK-510 MAX mempunyai bentang layar 10,4 inch. Kedua produk itu diklaim menjadi satu-satunya head unit yang mengintegrasikan alat CO2 Sensor yaitu CO2-100 untuk mendeteksi udara CO2 di dalam kabin mobil dan Air Purifier AP-100 serta memiliki layar QLED beresolusi 2K.
BACA JUGA: Asuka Car TV Luncurkan Dua Produk Head Unit dengan Kamera 360
Adapun sensor karbon dioksida adalah sebuah sensor untuk mendeteksi seberapa banyak konsentrasi CO2 dalam kabin mobil. Di layar head unit, pengguna bisa memilih aplikasi Asuka Health Care Assistant. Pada menu tersebut, apabila terdapat indeks bar berwarna merah, artinya kabin mobil sudah dipenuhi kandungan CO2.
Konsumen bisa membuka sedikit jendela, agar sirkulasi penggantian oksigen di dalam kabin bisa lebih maksimal. Jika indeks bar menunjukkan warna kuning hingga hijau, artinya kandungan CO2 sudah lebih banyak berkurang.
“Pengaplikasian CO2 sensor dalam kendaraan sangat penting karena karbon dioksida tidak berwarna atau berbau. Seperti kita tahu, kadar CO2 dalam kabin yang berlebihan, menyebabkan oksigen yang masuk ke tubuh berkurang, sehingga datang rasa kantuk,” terang Albert.
Lebih lanjut ia mengatakan, kantuk saat berkendara sangat berbahaya karena dapat menyebabkan microsleep driving atau sleep-deprived driving. “Seandainya indikator CO2 menyala, maka pengemudi dapat dengan segera mencari tempat istirahat terdekat,” tutur dia.
Untuk harga, head unit yang menggunakan sistem operasi Android 10.0 ini dibanderol Rp17,8 juta termasuk ongkos pemasangan. (OM/LS)