OTO Mounture — Pernah merasa proses sewa motor terlalu rumit karena harus melampirkan foto identitas seperti KTP, SIM, tiket perjalanan, hingga bukti hotel? Tenang, hal itu bukan tanpa alasan. Bisnis rental motor termasuk salah satu usaha dengan risiko tinggi di Indonesia.
Hanvey Xavero, Co-Founder dan CEO YourBestie, salah satu penyedia jasa rental motor terbesar di Indonesia, mengungkapkan bahwa setiap hari ada setidaknya satu motor yang hilang, digadaikan, atau bermasalah. Data ini diperoleh dari riset internal YourBestie bersama mitra-mitra di seluruh Indonesia serta komunitas RMI (Rental Motor Indonesia).
Menurut Hanvey, korban penipuan tidak hanya datang dari pihak pelanggan, tetapi juga dari pelaku usaha sewa motor sendiri. Modus yang sering digunakan adalah berpura-pura menyewa kendaraan, lalu menggelapkan atau menggadaikan motor sewaan.
BACA JUGA: Alva Bawa Motor Listrik N3 ke EICMA 2025, Tunjukkan Kiprah Indonesia di Panggung Global
“Beberapa pelaku biasanya terdesak kebutuhan ekonomi, terlilit pinjaman online, atau sekadar butuh uang untuk makan. Namun apa pun alasannya, tindakan itu tetap masuk kategori penggelapan dan bisa dijerat Pasal 372 atau 378 KUHP dengan ancaman hukuman hingga 4 tahun penjara,” jelas Hanvey.
Meski demikian, pihak rental tidak tinggal diam. Banyak penyedia sewa motor resmi kini memasang GPS tersembunyi dan menerapkan verifikasi ketat untuk setiap calon penyewa. Beberapa bahkan memiliki tim Buser (buru sergap) untuk melacak pelaku penggelapan dengan cepat.
Hanvey menegaskan, proses ketat bukan untuk mempersulit pelanggan, tetapi demi keamanan dan kelangsungan bisnis rental motor itu sendiri. “Kalau penyewa berniat baik, proses sewa akan berjalan lancar tanpa kendala,” ujarnya.
Jadi, kalau kamu diminta melampirkan identitas lengkap saat menyewa motor, harap maklum. Proses tersebut dilakukan untuk melindungi kedua belah pihak agar kegiatan rental motor di Indonesia tetap aman dan terpercaya.
(om/ril)
