OTO Mounture — Industri sepeda motor Indonesia mencatat penurunan penjualan domestik pada periode Maret 2025, meskipun biasanya momentum Lebaran menjadi pendongkrak penjualan.
Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan (wholesales) mencapai 541.684 unit, atau turun 6,8 persen dibandingkan Februari 2025 yang mencatatkan 581.277 unit.
Jika dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya (2024), penjualan juga merosot sebesar 7,2 persen, dari 583.747 unit.
Penurunan ini disebut menjadi indikasikan adanya tantangan di pasar dalam negeri, terutama terkait dengan melemahnya daya beli masyarakat dan pemberlakuan pajak tambahan pada sepeda motor di tahun 2025.
BACA JUGA:
Seharian Bareng Chery Tiggo 8 CSH: SUV Hybrid dengan Performa Responsif
Tanda Kanvas Rem Motor Harus Segera Diganti
Sepanjang Januari hingga Maret 2025, total penjualan ‘kuda besi’ di Indonesia mencapai 1.683.262 unit, menurun 2,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.735.090 unit. Bahkan jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023, penurunannya mencapai 7,72 persen.
Lain hal dengan pasar domestik, ekspor sepeda motor justru mengalami peningkatan. Pada Maret 2025, ekspor tercatat sebanyak 49.998 unit, naik 13,8 persen dibandingkan Februari yang mencatatkan penjualan sebanyak 43.899 unit, dan meningkat 14,04 persen dibandingkan Maret 2024 yakni sebanyak 43.839 unit.
Kenaikan ekspor ini memberi angin segar bagi industri otomotif roda dua di Indonesia untuk terus memperkuat pasar luar negeri sebagai strategi mengatasi stagnasi pasar domestik.
(om/ril)