AHM Diminta Uji Metalurgi untuk Rangka eSAF Honda

Foto: IST

OTO Mounture — Isu mengenai masalah pada rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) di skutik Honda yang diduga rentan keropos, karatan hingga patah masih menjadi sorotan publik.

Terkait hal itu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu meminta kepada PT Astra Honda Motor (AHM) untuk segera menjalani uji laboratorium metalurgi terhadap rangka eSAF yang digunakan di berbagai skutik milik mereka.

Yannes, mengatakan uji laboratorium dilakukan guna memberikan rasa nyaman dan juga aman kepada pemilik atau calon konsumen Honda yang menggunakan rangka eSAF.

“Tentunya hipotesis ini perlu riset laboratorium metalurgi dari pihak pemerintah dan juga perusahaan terkait. Hal itu guna memastikan kualitas pengerjaan dan material logam yang digunakan disamping desain engineering frame eSAF,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin, 11 September 2023.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa kehadiran pemerintah dalam kasus ini penting untuk memberikan ketenangan kepada para pemilik kendaraan yang menggunakan rangka tersebut.

Pemerintah dalam hal ini akan mewakili masyarakat atau konsumen yang diharapkan dapat membuka hasil dari pengujian tersebut secara terang-terangan tanpa ada yang ditutup-tutupi.

“Pihak pemerintah atau lembaga terkait dengan aspek safety ini jelas harus segera memastikan perihal kesalahan yang terjadi. Berbagai hipotesis sudah terlanjur beredar di media sosial,” kata Yannes.

BACA JUGA:

Honda Rilis Skutik Baru di Thailand, Nggak Pakai Rangka eSAF

Auto2000 Gelar Best People Contest 2023, Ini Pemenangnya

Ia pun menjelaskan, rangka eSAF ini apakah masalah terletak di desain struktur pres dengan tebal bahan yang di bawah 2 milimeter atau spesifikasi logam yang tidak tahan dengan korosi.

Masih menurut Yannes, kerangka yang mudah berkarat ini bisa disebabkan oleh sistem lubang pembuangan air pada bagian bawah frame yang terlalu kecil.

“Sehingga, air dan lumpur akan mengendap dalam jangka panjang, dan hal itu berpotensi menimbulkan oksidasi pada material logam dan secara gradual akan menghabiskan bahan logam yang ada,” jelas dia.

Lebih jauh ia menyampaikan bahwa perlu adanya evaluasi dari pihak pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk memastikan bahwa struktur kendaraan ini aman dan kemudian membuat keputusan yang jelas kepada masyarakat serta pihak produsen yang bersangkutan.

Pengujian juga harus dilakukan secara terbuka guna memberikan kesempatan masyarakat atau konsumen dalam mengetahui permasalahan yang benar-benar terjadi pada kendaraan Honda yang menggunakan rangka tersebut.

“Semua itu tentunya semakin mendesak untuk segera diselesaikan melalui uji struktur dan uji metalurgi serta berbagai aspek terkait dengan quality control oleh pihak yang berwenang,” pungkasnya.

Pengujian metalurgi sendiri adalah salah satu bidang ilmu dan teknik bahan yang mempelajari tentang perilaku fisika dan kimia dari unsur-unsur logam, senyawa-senyawa antarlogam, dan paduan-paduan logam yang disebut aloi atau lakur.

Rangka eSAF sendiri mulai diterapkan pada model Honda Genio pada 2019, kemudian model BeAT dan BeAT Street keluaran 2020-sekarang, Scoopy 2020-sekarang, hingga Vario 160 keluaran 2022-sekarang.

Pihak Honda mengklaim bahwa rangka tersebut memiliki bobot 8 persen lebih ringan dari pendahulunya, hingga dapat lebih mudah dan nyaman untuk dikendarai.

Rangka eSAF pada skutik Honda juga disebut memiliki ruang yang semakin efisien terbukti dengan kapasitas luas bagasi yang mencapai 14 liter dan kapasitas tangki bahan bakar 4,2 liter. (OM/RIL)

, , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *