
OTO Mounture — Pemerintah Tiongkok resmi menyelesaikan penyusunan dan revisi 294 standar nasional yang mencakup 13 sektor strategis, termasuk peningkatan signifikan pada standar keselamatan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Untuk pertama kalinya, persyaratan keselamatan baterai EV ditetapkan sebagai standar wajib nasional.
Informasi tersebut dirilis oleh State Administration for Market Regulation (SAMR) pada 26 Desember dan dilaporkan oleh CCTV. Seluruh standar tersebut telah disetujui, dipublikasikan, dan dijadwalkan untuk mulai berlaku sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Standar baru ini merupakan bagian dari Action Plan to Promote Equipment Renewal and Consumer Goods Trade-In Through Standards, sebuah rencana aksi nasional yang bertujuan mendorong peningkatan industri dan pembaruan konsumsi melalui penguatan regulasi dan standardisasi.
BACA JUGA: Tak Sekuat Tahun Lalu, Penjualan Toyota di Indonesia Terjun Bebas Sepanjang 2025
Berdasarkan keterangan resmi, standar nasional yang dirilis mencakup tiga fokus utama. Pertama adalah peningkatan standar efisiensi energi dan emisi.
Kedua, penguatan kualitas dan keselamatan produk, termasuk kendaraan listrik. Ketiga, perluasan standar daur ulang dan pemanfaatan sirkular.
Dalam aspek efisiensi energi dan emisi, pemerintah Tiongkok merevisi dan menyusun standar nasional untuk sektor-sektor utama seperti pembangkit listrik tenaga batu bara, industri baja, dan bahan bangunan.
Sebanyak 113 standar nasional disetujui dan dirilis, termasuk batas konsumsi energi wajib yang ditujukan untuk mempercepat penghapusan kapasitas produksi usang.
Standar tersebut juga memperketat persyaratan efisiensi untuk peralatan industri yang umum digunakan, seperti boiler, motor listrik, dan transformator.
BACA JUGA: Green SM Resmi Layani Penumpang Whoosh Halim, Hadirkan Taksi Listrik Bebas Emisi
Sebanyak 115 standar nasional lainnya menyasar sektor yang berkaitan langsung dengan kebutuhan konsumen, termasuk otomotif, peralatan rumah tangga, furnitur, serta produk konsumen baru. Di dalam kelompok ini, revisi standar keselamatan baterai kendaraan listrik menjadi sorotan utama.
Standar terbaru mewajibkan baterai kendaraan listrik tidak boleh terbakar atau meledak, menjadikannya persyaratan teknis wajib di tingkat nasional untuk pertama kalinya di China.
Direktur Departemen Teknologi Standar SAMR, Liu Hongsheng dikutip dari CarNewsChina, menyebut kebijakan ini sebagai terobosan besar dalam regulasi keselamatan.
Menurutnya, standar baru akan mendorong produsen otomotif untuk mengoptimalkan struktur baterai dan sistem manajemen termal, sehingga meningkatkan keselamatan kendaraan energi baru secara menyeluruh.
Berdasarkan ringkasan terbaru dari GDESTL, standar nasional hasil revisi dengan kode GB 38031-2025 dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Juli 2026. Mulai tanggal tersebut, seluruh model kendaraan listrik yang mengajukan persetujuan tipe baru wajib memenuhi standar keselamatan terbaru.
Sementara itu, kendaraan yang telah mendapatkan persetujuan berdasarkan standar lama akan mengikuti skema transisi berbeda, yang umumnya diperpanjang hingga 1 Juli 2027.
Selain keselamatan dan efisiensi, pemerintah Tiongkok juga menyetujui dan menerbitkan 66 standar nasional terkait daur ulang dan pemanfaatan sumber daya secara sirkular. Standar ini mencakup tahapan penting dalam proses daur ulang, pembongkaran, dan regenerasi produk bekas.
Produk yang diatur meliputi peralatan rumah tangga, furnitur, perangkat elektronik, panel surya, peralatan tenaga angin, hingga baterai kendaraan listrik. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi hijau dan mendukung target keberlanjutan jangka panjang Tiongkok.
(om/ril)








