Tiongkok Siap Larang Penggunaan Door Handle Retractable pada Mobil, Ini Alasannya

Foto: iFeng

OTO Mounture — Otoritas regulasi otomotif di Tiongkok dilaporkan tengah mempersiapkan aturan yang akan melarang penggunaan door handle retractable (tersembunyi) pada mobil baru. Rencana ini muncul karena desain tersebut dianggap menimbulkan risiko keselamatan dan kelemahan fungsional.

Menurut laporan Mingjing Pro pada 4 September, dikutip dari CarNewsChina, disebutkan bahwa rancangan standar baru untuk door handle mobil diperkirakan rampung bulan ini.

Aturan tersebut berisi larangan penuh bagi door handle retractable, sementara tipe semi-retractable dan konvensional masih diperbolehkan asalkan memiliki mekanisme cadangan mekanis.

Jika disahkan, regulasi akan mulai berlaku pada Juli 2027 dengan masa transisi satu tahun. Artinya, semua mobil baru yang dijual di Tiongkok setelah tanggal tersebut tidak boleh lagi menggunakan desain pintu retractable penuh.

BACA JUGA: VinFast Hadirkan Jaminan Nilai Jual Kembali Mobil Listrik 73% di Indonesia

Alasan Larangan: Dari Biaya hingga Keselamatan

Meski kerap dipuji karena desain futuristis dan klaim efisiensi aerodinamis, door handle retractable justru menuai banyak kritik.

Kelemahan Utama:

– Efisiensi meragukan: Penurunan drag coefficient hanya sekitar 0,005–0,01 Cd, jauh di bawah klaim pabrikan. Penghematan energi nyaris tidak signifikan.

– Biaya tinggi: Komponen elektronik tiga kali lebih mahal daripada mekanis, dengan tingkat kegagalan delapan kali lebih besar.

Masalah keselamatan:

– Dalam kecelakaan atau kondisi darurat (mati listrik/kebakaran), pintu sulit dibuka.

– Kasus nyata di Changchun (2024) menunjukkan penumpang terjebak karena motor handle membeku.

– Hujan lebat di Guangdong (2024) memicu korsleting pada beberapa NEV, memaksa penumpang memecahkan kaca untuk keluar.

Hasil uji buruk:

– C-IASI menemukan tingkat keberhasilan pintu terbuka pascatabrakan hanya 67% pada mobil dengan handle elektrik, jauh di bawah 98% pada mekanis.

– NAIS mencatat peningkatan 47% kecelakaan akibat gagal fungsi door handle pada 2024, dengan hidden handle menyumbang 82% kasus.

– Keluhan konsumen: Asosiasi Konsumen mencatat peningkatan 132% pengaduan soal jari anak terjepit handle retractable, termasuk kasus patah tulang.

BACA JUGA: Hadir di Custom War Bali 2025, Motul Kenalkan MC Care Premium untuk Bikers Indonesia

Beberapa produsen sudah mengantisipasi regulasi ini. Misalnya, Volkswagen memilih menggunakan semi-retractable door handle demi kompromi estetika dan fungsi. Lalu, FAW–Audi menambahkan fitur darurat berupa tarikan mekanis merah yang otomatis muncul saat tabrakan.

Sementara Great Wall Motor secara terbuka menolak hidden handle. Chairman Wei Jianjun menyebut kontribusi aerodinamisnya “hampir nol”, sementara bobot, kebisingan, dan risiko listrik membuatnya berbahaya.

Rencana larangan ini menyusul revisi standar nasional “Safety Technical Requirements for Automobile Door Handles” yang digagas Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) pada Mei 2025.

Tak hanya door handle, sejumlah fitur modern lain juga dipertimbangkan untuk diregulasi lebih ketat, termasuk hilangnya tombol fisik diganti layar sentuh penuh, panoramic sunroof, kamera pengganti spion, dan penyalahgunaan “weight ring” pada sistem ADAS.

Secara global, Euro NCAP juga menegaskan bahwa mulai 2026, mobil yang menghilangkan fungsi vital (sein, klakson, wiper, lampu darurat, panggilan darurat) dari kontrol fisik tidak akan mendapat peringkat bintang lima.

(om/ril)

 

 

, , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *