Peta Persaingan di Pasar Otomotif Indonesia, Jepang Masih Dominan, Tiongkok Terus Menanjak

Ilustrasi – Foto: Suzuki Indonesia

OTO Mounture — Persaingan antara merek otomotif asal Jepang dan Tiongkok di pasar kendaraan roda empat Indonesia semakin menarik untuk disimak.

Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk Mei 2025 memperlihatkan bahwa meski merek Jepang masih mendominasi, pabrikan asal Tiongkok terus menunjukkan tren pertumbuhan yang menjanjikan.

Jepang Masih Kuasai Pasar

Pada Mei 2025, merek-merek asal Jepang seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mitsubishi Motors, Isuzu, dan Hino masih menjadi tulang punggung penjualan otomotif nasional.

Toyota memimpin dengan wholesales sebanyak 20.995 unit dan retail sales 20.161 unit, jauh mengungguli pesaing lainnya. Daihatsu mencatat 11.166 unit (wholesales) dan 9.997 unit (retail).

Sementara Honda membukukan 3.166 unit (wholesales) dan 4.740 unit (retail). Merek lain seperti Suzuki dan Mitsubishi Motors juga berada di peringkat lima besar secara nasional.

Secara total, merek Jepang menguasai lebih dari 75% pangsa pasar kendaraan roda empat, baik dari sisi distribusi maupun penjualan ke konsumen.

BACA JUGA: Penjualan Daihatsu Mei 2025 Turun Tajam, Tapi Tetap di Posisi Dua Teratas

Tiongkok Semakin Agresif, Chery dan BYD Terdepan

Sementara itu, merek asal Tiongkok terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Chery menjadi yang paling menonjol dengan 1.993 unit wholesales dan 2.067 unit retail, menandai pertumbuhan kuat baik secara bulanan maupun tahunan.

BYD, raksasa kendaraan listrik asal Tiongkok, mencatat 2.799 unit wholesales dan 2.639 unit retail. Meski menurun dibanding April 2025, BYD tetap menjadi salah satu pemain utama di pasar kendaraan listrik Indonesia.

Merek-merek seperti Wuling, Denza, Aion, MG (Morris Garage), Neta, Geely, DFSK, hingga Jetour turut meramaikan segmen SUV menengah dan kendaraan listrik dengan harga bersaing.

Secara total, penjualan dari merek Tiongkok di Indonesia pada Mei 2025 diperkirakan mencapai lebih dari 10.000 unit, atau sekitar 16% pangsa pasar nasional, sebuah angka yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA: Chairman Toyota: Peralihan ke Mobil Listrik Tak Lebih Ramah Lingkungan dari Hybrid

Fokus Segmen: Jepang Kuat di MPV dan Komersial, Tiongkok Gencar di EV dan SUV

Pabrikan Jepang masih mendominasi di segmen MPV keluarga, LCGC, dan kendaraan niaga. Sebaliknya, pabrikan asal Tiongkok memanfaatkan momentum pertumbuhan di segmen SUV terjangkau dan kendaraan listrik (EV).

BYD dan Aion menonjol di pasar EV, sementara Chery dan Wuling bersaing di kelas SUV kompak dengan desain modern dan fitur lengkap.

Proyeksi: Pasar Akan Semakin Kompetitif

Dengan meningkatnya penerimaan konsumen terhadap merek Tiongkok, serta agresivitas strategi harga dan teknologi, peta persaingan pasar otomotif Indonesia diprediksi akan semakin kompetitif.

Tantangan utama bagi merek Tiongkok tetap ada, terutama pada sisi jaringan layanan purna jual, resale value, dan brand trust jangka panjang. Namun, jika tren ini berlanjut, merek-merek Tiongkok bisa saja mengambil porsi pasar lebih besar dalam 1–2 tahun ke depan.

(om/ls)

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *