Penjualan Wholesale dan Retail Toyota Januari–April 2025 Naik Tipis

OTO Mounture — Toyota tetap menunjukkan dominasinya di pasar otomotif Indonesia meski menghadapi dinamika pasar yang fluktuatif pada kuartal pertama hingga April 2025.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota mencatatkan pertumbuhan positif dalam angka wholesale, namun sedikit terkoreksi dalam penjualan retail.

Selama periode Januari hingga April 2025, Toyota mencatatkan angka wholesale sebanyak 85.032 unit, naik 5,3% dibanding periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 80.786 unit.

Capaian ini menjadikan Toyota sebagai merek dengan pangsa pasar tertinggi sebesar 33,2% dari total penjualan kendaraan ke diler.

BACA JUGA:

Penjualan Isuzu Terus Menurun, Traga Black Premium Diharapkan Jadi Angin Segar

MMKSI Optimistis Hadapi 2025, Targetkan Pangsa Pasar 10 Persen

Namun demikian, secara bulanan, terjadi penurunan signifikan pada April 2025 sebesar 28,5% dibandingkan Maret 2025, dari 22.476 unit menjadi 16.077 unit. Penurunan ini mencerminkan dinamika pasar yang tengah mengalami penyesuaian menjelang semester kedua.

Di sisi lain, penjualan retail Toyota, yaitu penjualan langsung ke konsumen akhir, mengalami sedikit penurunan. Total retail sales Januari–April 2025 tercatat 86.908 unit, atau turun 6,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 92.547 unit.

Penurunan ini juga terlihat pada April 2025, di mana angka retail sales Toyota mencapai 18.619 unit, turun 24,0% dari bulan sebelumnya (Maret 2025) yang mencapai 24.514 unit.

Meski begitu, Toyota tetap menjadi pemimpin pasar dengan pangsa retail sebesar 32,5%, unggul jauh dari kompetitor terdekatnya.

Meskipun penjualan ke konsumen akhir menurun, performa wholesale yang meningkat mengindikasikan kepercayaan diler terhadap lini produk Toyota yang akan tetap diminati pasar.

Di tengah meningkatnya kompetisi dari merek-merek Tiongkok dan tren elektrifikasi, Toyota terus memperkuat portofolio produknya serta jaringan layanan purna jual sebagai strategi mempertahankan posisi pasar.

(om/ril)

 

, ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *