OTO Mounture — Tren penjualan mobil listrik Aion di Indonesia pada Agustus 2025 menunjukkan sinyal pelemahan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel (distribusi diler ke konsumen) tercatat hanya 681 unit, menurun dibanding Juli 2025 yang mencapai 771 unit.
Penurunan sekitar 11,6% ini menjadi sorotan, mengingat Juli 2025 sempat menjadi bulan dengan capaian retail sales tertinggi sepanjang tahun.
Meski di sisi distribusi pabrik ke dealer (wholesales) Aion membukukan kenaikan dari 421 unit pada Juli menjadi 725 unit di Agustus, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan serapan konsumen di pasar.
BACA JUGA: Penjualan Mobil di Indonesia Agustus 2025 Turun Dibanding Tahun Lalu, Toyota Tetap Dominasi
Data Retail Sales Aion 2025 (Januari–Agustus)
– Januari: 157 unit
– Februari: 127 unit
– Maret: 712 unit
– April: 507 unit
– Mei: 466 unit
– Juni: 747 unit
– Juli: 771 unit
– Agustus: 681 unit
Total Januari–Agustus 2025: 4.168 unit.
BACA JUGA: Coach Justin Keluhkan Kebijakan Servis BYD Seal, Konsumen Dinilai Dirugikan
Penurunan retail sales ini mencerminkan tantangan yang masih dihadapi pasar mobil listrik di Indonesia. Meski Aion terus menambah lini produk dan juga jaringan penjualannya, namun faktor seperti infrastruktur pengisian daya yang terbatas, daya beli konsumen, serta persaingan ketat antar merek EV menjadi variabel utama yang memengaruhi penjualan.
Ke depan, Aion perlu menjaga keseimbangan antara distribusi dealer dan serapan pasar konsumen agar tidak terjadi ketidakseimbangan stok.
Konsistensi penjualan retail juga akan menjadi tolok ukur penting dalam mempertahankan pertumbuhan di pasar mobil listrik Indonesia.
(om/ril)