OTO Mounture — Pasar mobil listrik di Tiongkok kembali menunjukkan pertumbuhan signifikan pada Maret 2025.
Berdasarkan data dari China Association of Automobile Manufacturers (CAAM), penjualan kendaraan listrik (EV) dan plug-in hybrid (PHEV) mencapai 950.000 unit, meningkat 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun pendongkrak pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di Negeri Tirai Bambu itu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain insentif pemerintah, di mana pemerintah Tiongkok terus mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan melalui subsidi pembelian, pembebasan pajak, dan percepatan pembangun infrastruktur stasiun pengisian.
BACA JUGA:
Rekomendasi Aplikasi Modifikasi Mobil Terbaik
MMKSI Hadirkan Program Perawatan Menarik via Kampanye Lebaran Hingga Akhir April 2025
Selain itu, faktor inovasi teknologi juga menjadi pendorong produsen lokal seperti BYD, NIO, dan Xpeng meluncurkan model terbaru dengan baterai lebih efisien dan harga lebih kompetitif.
Tak hanya itu, faktor kenaikan harga BBM juga menjadi penentu peningkatan penjualan kendaraan listrik, di mana hal itu membuat konsumen beralih ke mobil listrik untuk penghematan jangka panjang.
Berdasarkan data China Passenger Car Association (CPCA), selama periode Maret 2025, penjualan BYD Seagull merajai pasar dengan penjualan sebanyak 120.000 unit, diikuti Tesla Model Y yang meraup penjualan 65.000 unit, disusul Wuling Bingo dengan penjualan 58.000 unit.
Hingga Maret 2025, BYD masih memimpin penjualan dengan raihan sebanyak 330.000 unit atau 35 persen pangsa pasar kendaraan listrik di Tiongkok.
Berdasarkan data itu, analis memprediksi penjualan mobil listrik di Tiongkok akan tembus 11 juta unit pada akhir tahun, mengukuhkan posisinya sebagai pasar EV terbesar dunia.
(om/ril)