OTO Mounture — Penjualan mobil Morris Garage (MG) di Indonesia menunjukkan tren yang kian melemah sepanjang paruh pertama tahun 2025. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales MG dari Januari hingga Juni 2025 tercatat hanya 939 unit, merosot 51,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.950 unit.
Kinerja bulanan MG pada Juni 2025 juga tidak menggembirakan. MG hanya berhasil mendistribusikan 145 unit ke diler, turun drastis dibanding Juni 2024 yang mencapai 468 unit.
Penurunan tajam ini menandakan bahwa MG semakin kesulitan bersaing di tengah pasar yang mulai ramai dengan merek-merek mobil asal Tiongkok lainnya seperti Chery, BYD, dan Wuling.
BACA JUGA: Wuling Rampungkan Program “10.000 Pohon untuk Indonesia” Bertepatan dengan HUT ke-8
Penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) MG pada Juni 2025 juga stagnan. MG mencatatkan angka 144 unit, jauh lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya yaitu 468 unit.
Secara kumulatif, penjualan retail MG pada semester I/2025 hanya mencapai 999 unit, turun 48,1% dibandingkan semester I/2024 yang mencatat 1.926 unit.
Di tengah meningkatnya popularitas kendaraan listrik dan SUV dari Tiongkok, MG justru belum mampu menciptakan gebrakan yang signifikan di pasar Indonesia.
Chery, sebagai sesama brand asal Tiongkok, berhasil mencatat wholesales sebanyak 2.271 unit pada Juni 2025 — hampir 16 kali lipat dari MG.
Minimnya pembaruan model, kurangnya jaringan layanan purna jual, serta strategi pemasaran yang belum maksimal menjadi sejumlah faktor yang diduga melemahkan daya saing MG di Indonesia.
Jika tren negatif ini terus berlanjut tanpa strategi baru yang agresif, MG berisiko tersingkir dari peta persaingan mobil asal Tiongkok di pasar otomotif nasional.
(om/ril)