
OTO Mounture — Jenama mobil asal Inggris, Morris Garage (MG), mencatat kinerja penjualan yang terus menurun di pasar otomotif Indonesia sepanjang 2025.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), baik penjualan wholesales maupun retail sales, produsen otomotif yang dimiliki oleh perusahaan milik negara Tiongkok, SAIC Motor itu mengalami penurunan tajam dibandingkan tahun lalu.
Pada sisi wholesales (distribusi pabrik ke diler) selama periode Juli 2025, MG mencatatkan penjualan sebanyak 151 unit, naik tipis 4,1% dibanding Juni 2025 (145 unit). Namun, jika dibandingkan Juli 2024 yang mencapai 601 unit, terjadi penurunan drastis 74,9%.
Sementara penjualan selama periode Januari–Juli 2025, MG mencetak sebanyak 1.090 unit, amblas 57,3% dibanding periode yang sama 2024 (2.551 unit).
BACA JUGA: GIIAS Surabaya 2025 Siap Hadirkan Beragam Pengalaman Otomotif untuk Pengunjung
Setali tiga uang, retail sales (distribusi diler ke konsumen) juga terdampak, selama periode Juli 2025, MG mencatatkan penjualan sebanyak 129 unit, turun 10,4% dibanding Juni 2025 (144 unit).
Jika dibandingkan dengan periode Juli 2024 yang mencapai 523 unit, penurunan mencapai 75,3%.
Sedangkan pada periode Januari–Juli 2025, MG hanya menjual sebanyak 1.128 unit, turun 53,9% dibanding Januari–Juli 2024 yang mencapai 2.449 unit.
Data penjualan ini menunjukkan bahwa MG semakin kesulitan bersaing dengan merek-merek otomotif lain di Indonesia.
Penurunan lebih dari 50 persen sepanjang 2025 memperlihatkan lemahnya daya tarik produk MG di mata konsumen, meski pasar SUV dan mobil listrik sedang berkembang.
Jika tren ini berlanjut, posisi MG di Indonesia bisa semakin tertekan, terutama di tengah agresivitas merek-merek asal Jepang, Korea, dan Tiongkok yang lebih dulu menguasai pasar.
(om/ls)