
OTO Mounture — Kinerja penjualan jenama otomotif asal Korea Selatan, Hyundai di Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), baik penjualan wholesales maupun retail sales PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) tercatat menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sepanjang Januari–November 2025, Hyundai membukukan wholesales sebanyak 17.897 unit. Angka ini turun cukup dalam jika dibandingkan periode Januari–November 2024 yang mencapai 20.528 unit.
Penurunan ini mencerminkan melemahnya distribusi dari pabrik ke diler, terutama terlihat sejak kuartal kedua 2025. Bahkan pada Juni 2025, wholesales Hyundai anjlok ke 973 unit, menjadi titik terendah sepanjang tahun berjalan.
Jika dibandingkan secara tahunan (year-on-year), total wholesales Hyundai terkoreksi sekitar 12,8 persen, menandakan tekanan serius di sisi suplai maupun permintaan pasar.
BACA JUGA: Tak Sekuat Tahun Lalu, Penjualan Toyota di Indonesia Terjun Bebas Sepanjang 2025
Tak hanya distribusi ke diler, penjualan ritel Hyundai ke konsumen juga mengalami penurunan. Total retail sales Januari–November 2025 tercatat 18.464 unit, lebih rendah dibanding 20.543 unit pada periode yang sama tahun 2024.
Meski penjualan ritel masih sedikit lebih tinggi dibandingkan wholesales, tren bulanan menunjukkan stagnasi, dengan angka penjualan sulit kembali ke level 2.000 unit per bulan seperti yang sempat terjadi di awal 2024.
Melemahnya penjualan Hyundai di Indonesia tak lepas dari ketatnya persaingan industri otomotif, terutama dari merek Jepang dan gempuran brand Tiongkok yang agresif di segmen harga dan fitur.
Selain itu, kondisi ekonomi dan menurunnya daya beli disebut turut menjadi faktor yang membebani performa pasar.
Jika tren ini berlanjut hingga akhir tahun, Hyundai berpotensi menutup 2025 dengan kinerja penjualan lebih rendah dibandingkan 2024, sekaligus menjadi sinyal tantangan besar bagi strategi produk dan pemasaran Hyundai di Indonesia.
(om/ls)








