OTO Mounture — Kinerja penjualan mobil Honda di Indonesia menunjukkan tren penurunan berkelanjutan sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), baik distribusi dari pabrikan ke diler (wholesales) maupun dari diler ke konsumen (retail sales) mencatat penurunan cukup tajam pada September 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi wholesales, PT Honda Prospect Motor (HPM) hanya mengirimkan 4.332 unit kendaraan ke jaringan diler pada September 2025. Angka ini turun drastis dibanding 7.926 unit pada September 2024, atau anjlok sekitar 45 persen secara tahunan (year-on-year).
Secara kumulatif, periode Januari–September 2025 mencatat total 46.623 unit, jauh lebih rendah dibanding 69.320 unit pada periode yang sama tahun lalu. Artinya, penjualan Honda secara wholesales turun sekitar 33 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
BACA JUGA: BYD Pimpin Penjualan Mobil Tiongkok di Indonesia pada September 2025, Disusul Chery dan Wuling
Tren penurunan ini juga terlihat dari data retail sales, yang mencerminkan penjualan langsung ke konsumen. Pada September 2025, Honda hanya berhasil menjual 4.600 unit, menurun tajam dari 7.609 unit pada bulan yang sama tahun lalu.
Total penjualan retail Honda selama Januari–September 2025 mencapai 54.113 unit, dibanding 75.514 unit pada periode Januari–September 2024. Ini berarti penjualan Honda di tingkat konsumen mengalami penurunan sekitar 28 persen secara tahunan.
Penurunan tersebut menjadi sinyal bahwa Honda mulai kehilangan momentum di tengah persaingan ketat segmen kendaraan keluarga dan SUV, yang kini didominasi oleh merek-merek Jepang lainnya seperti Toyota dan Daihatsu, serta pemain baru dari Tiongkok seperti BYD dan Chery.
Dengan performa yang menurun secara konsisten sejak awal tahun, Honda menghadapi tantangan berat untuk mengejar target penjualan tahunan 2025. Jika tren ini berlanjut, total penjualan Honda pada akhir tahun diperkirakan tidak akan melampaui capaian tahun 2024.
(om/ls)