
OTO Mounture — Usai mencatat tren positif sejak awal tahun, penjualan mobil listrik BYD di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada September 2025, baik dari sisi wholesales (distribusi pabrik ke diler) maupun retail sales (penjualan ke konsumen).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total wholesales BYD pada September 2025 hanya mencapai 1.088 unit, turun hampir 58% dibandingkan bulan Agustus 2025 yang mencapai 2.562 unit.
Tak jauh beda, penurunan serupa juga terjadi pada penjualan ritel yang turun dari 2.746 unit di Agustus menjadi 2.036 unit di September 2025.
Sejatinya, jenama otomotif asal Tiongkok itu sempat mencatat pertumbuhan yang mengesankan sepanjang semester pertama tahun ini. Dari Januari hingga Juni 2025, wholesales BYD menembus 14.092 unit, jauh melampaui periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Penjualan Mobil di Indonesia Turun pada September 2025
Secara total, penjualan wholesales BYD dari Januari hingga September 2025 mencapai 20.077 unit, meningkat 135% dibanding periode Januari–September 2024 yang hanya 8.536 unit.
Begitu juga dengan penjualan ritel yang naik tajam menjadi 21.314 unit, dari sebelumnya 6.224 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, penurunan pada September ini menjadi sinyal bahwa pasar kendaraan listrik, termasuk BYD, mulai menghadapi tekanan menjelang akhir tahun.
Faktor seperti penyesuaian stok diler, insentif kendaraan listrik yang belum merata, serta fluktuasi minat konsumen disebut menjadi penyebab turunnya distribusi kendaraan.
Meski demikian, pencapaian BYD secara keseluruhan masih menunjukkan dominasi di segmen kendaraan listrik, dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan pasar EV di Indonesia sepanjang 2025.
(om/ls)