OTO Mounture — Belakangan ini, berkendara dengan mobil tidak hanya dilakoni oleh laki-laki, tetapi juga kaum perempuan sudah banyak mengemudikan mobil pribadi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kendati terkadang pengemudi perempuan kerap kali dianggap kemampuannya dalam menjalankan kendaraan tidak lebih baik dari kaum lelaki.
Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia, Rifat Sungkar, mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan gender dalam penggunaan kendaraan di jalan raya, meski terdapat perbedaan dalam hal sensitivitas dan mentalitas mengemudi antara laki-laki dan perempuan.
Menurutnya, laki-laki sering diberikan kewajiban mengemudi, jadi ketika mengemudi merasa menjadi leader. Sementara, lanjut Rifat, perempuan mengemudi itu bukan menjadi leader tetapi karena keharusan.
Karena laki-laki sering diberikan kewajiban mengemudi jadi dia saat mengemudi merasa jadi leader. Perempuan disuruh mengemudi bukan jadi leader tapi keharusan.
“Perempuan cenderung kurang peka terhadap kecepatan, yang bisa mempengaruhi gaya mengemudi mereka,” ujarnya pada ajang GIIAS 2024, baru-baru ini.
Namun adanya perbedaan itu bisa diimbangi dengan perhatian yang lebih tinggi terhadap lingkungan sekitar, membuat mereka cenderung lebih berhati-hati.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa mobil seperti Mitsubishi XForce dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung kenyamanan dan keselamatan kaum perempuan saat menyetir di jalan raya, seperti setir yang ringan, rem yang responsif, dan banyak kompartemen penyimpanan.
Salah satu fitur unggulan XForce adalah mode mengemudi yang dapat disesuaikan, termasuk wet mode yang mengurangi risiko aquaplaning.
“Mode ini bisa memberikan stabilitas lebih saat melewati kondisi basah, tanpa perlu menggunakan penggerak empat roda,” tutur suami dari artis kenamaan Sissy Priscillia itu.
Menurut Rifat, fitur ini dirancang untuk memberikan ketenangan bagi pengemudi, terutama dalam kondisi cuaca buruk.
Sementara, Head of PR and CSR Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Aditya Wardani, menekankan bahwa kaum perempuan perlu memahami keterampilan dasar dalam perawatan mobil bagi mereka yang mulai mengemudi.
“Para istri yang terpaksa menyetir, harus punya basic skill untuk merawat mobil,” jelasnya.
Aditya menuturkan, bahwa mengetahui cara memeriksa tekanan angin ban dan merespons indikator peringatan di panel instrumen merupakan hal yang penting.
(adv)