OTO Mounture — Di tengah gempuran teknologi baru, salah satu model legendaris Suzuki, APV, masih menunjukkan eksistensinya.
Di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tidak hanya memamerkan mobil-mobil terbarunya, tetapi juga membawa serta model lama yang masih jadi andalan, yakni Suzuki APV.
Suzuki APV yang pertama kali diluncurkan pada 2004 masih berhasil menarik perhatian pengunjung GIIAS 2025. Selain itu, mobil ini juga masih menjadi pilihan favorit, terutama di kalangan perusahaan atau konsumen fleet.
Meski secara teknologi terlihat tertinggal dibanding mobil baru yang sarat fitur canggih, Suzuki menyebut bahwa segmen APV memang memiliki karakter pasar yang unik.
“Segmen APV itu cukup unik, karena 90–95 persen pembelinya adalah fleet customer atau perusahaan,” ujar Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, saat ditemui di ICE BSD.
Bicara mengenai penyegaran fitur atau teknologi, Harold, menyebutkan bahwa konsumen APV lebih mementingkan kepraktisan, efisiensi bahan bakar, dan kemudahan servis dibanding dengan fitur-fitur kompleks.
“Konsumen APV tidak butuh yang ribet. Yang penting servis aman, mobilnya irit, dan mudah digunakan,” papar dia.
Menariknya, APV terbilang masih cukup laris di pasar domestik dan tetap di ekspor ke sejumlah negara. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan akan kendaraan praktis dan andal masih tinggi.
“APV masih diekspor juga ke beberapa negara, tapi untuk negara tujuan detailnya bisa dicek kembali,” ujarnya.
Sebelumnya, APV juga tampil di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Saat itu, Harold juga menegaskan bahwa belum ada perubahan signifikan pada model ini.
“Kalau ditanya nasibnya, sampai saat ini APV masih seperti ini saja. Tapi banyak juga yang senang APV muncul lagi,” ujarnya.
Saat ini, Suzuki hanya memasarkan dua tipe APV, yaitu SGX dan GX. Berdasarkan laman resmi Suzuki, APV SGX dibanderol Rp250,25 juta, sementara tipe GX dijual Rp247 juta.
Keberlangsungan APV membuktikan bahwa model lawas dengan keunggulan praktis dan irit tetap memiliki tempat di pasar, bahkan ditengah derasnya inovasi teknologi otomotif.
(adv)