OTO Mounture — Kinerja penjualan Daihatsu di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan tren negatif. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Daihatsu baik secara wholesales maupun retail sales sepanjang Januari–Agustus 2025 turun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Wholesales Turun Tajam
Sepanjang Januari–Agustus 2025, wholesales Daihatsu hanya mencapai 84.702 unit, anjlok sekitar 25% dari periode yang sama tahun 2024 yang mencatat 113.173 unit.
Bahkan, pada Agustus 2025, Daihatsu hanya mampu membukukan 9.846 unit, jauh lebih rendah dibanding 13.829 unit pada Agustus 2024. Penurunan ini menandakan melemahnya daya saing Daihatsu di tengah ketatnya pasar otomotif nasional.
BACA JUGA: Wuling Binguo S Siap Meluncur 27 September, Harga Mulai Rp148 Juta dengan Jarak Tempuh hingga 430 Km
Retail Sales Ikut Merosot
Kondisi serupa juga terlihat dari sisi retail sales. Total penjualan Daihatsu di dealer sepanjang Januari–Agustus 2025 hanya mencapai 88.944 unit, turun hampir 24% dibandingkan capaian periode yang sama tahun 2024 sebesar 117.358 unit.
Pada Agustus 2025, retail sales Daihatsu hanya 11.008 unit, jauh di bawah 14.135 unit pada Agustus 2024.
Adapun penurunan baik pada wholesales maupun retail sales ini mencerminkan melemahnya permintaan pasar terhadap merek Daihatsu. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan mengingat beberapa pesaing di segmen serupa masih mampu menjaga tren penjualan lebih stabil.
Merosotnya kinerja Daihatsu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari persaingan ketat dengan brand lain, perubahan tren konsumen, hingga melemahnya daya beli masyarakat.
Jika tren negatif ini berlanjut hingga akhir tahun, Daihatsu berpotensi kehilangan porsi pasar yang signifikan dan bisa saja tergeser dari posisi nomor dua penjualan mobil nasional.
(om/ls)