OTO Mounture — Usai diberlakukannya insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 0 persen pada 1 Maret 2021, Daihatsu Indonesia mengaku program tersebut membawa dampak positif bagi penjualan mobilnya, di mana pemesanan kendaraan Daihatsu mengalami kenaikan hingga lebih dari dua kali lipat atau rata-rata 233 persen dibandingkan bulan Februari 2021.
Pada program itu, terdapat 4 model Daihatsu yang menikmati insentif pajak ini, yaitu Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max Mini Bus. Daihatsu mencatat hingga 17 Maret 2021, persentase kenaikan permintaan per-modelnya adalah Xenia sebesar 220 persen, Terios 253 persen, Luxio 197 persen, dan Gran Max Mini Bus 194 persen.
Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan Daihatsu bersyukur dapat mengawali penjualan Februari 2021 dengan baik, disertai market share 17,9 persen.
“Daihatsu juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah dalam memberikan insentif berupa relaksasi pajak dan memberikan dampak positif bagi pasar otomotif. Kami yakin, dengan adanya dukungan ini, pasar otomotif tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya pada acara jumpa pers virtual.
Sebagai informasi, secara nasional, penjualan ritel (dari diler ke konsumen) otomotif Indonesia pada Februari 2021 mencapai sekitar 46 ribu unit atau turun sebesar 13,1 persen dibandingkan pada Januari 2021 sekitar 53 ribu unit. Sedangkan penjualan ritel Daihatsu, pada periode yang sama mencapai 8.414 unit, atau turun sebesar 11,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 9.528 unit.
Berdasarkan angka penjualan ritel tersebut, market share Daihatsu mengalami kenaikan menjadi 17,9 persen pada Februari 2021, dikarenakan penurunan penjualan ritel Daihatsu masih lebih baik dibandingkan penurunan pasar. Selain itu, penurunan penjualan otomotif pada Februari 2021 juga disebabkan karena pasar masih menunggu perkembangan terkait kebijakan program relaksasi itu. (OM/DC)