OTO Mounture — PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengungkapkan kesiapannya untuk mendatangkan Tiggo 8 PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) ke pasar otomotif Indonesia.
Hal itu diungkapkan Assistant President Director PT CSI, Zeng Shuo di sela acara peluncuran Chery Tiggo 8 di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024.
Menurutnya, Chery tidak hanya fokus pada kendaraan berbasis internal combustion engine (ICE) saja, tetapi juga pada kendaraan elektrifikasi.
“Kami tidak hanya fokus di ICE saja, tetapi juga sudah ada generasi ketiga PHEV platform untuk Tiggo 8 di Cina,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat ini Chery masih memproduksi PHEV untuk kendaraan berbasis setir kiri, namun dalam waktu dekat akan memperluas produksinya untuk ke pasar dengan setir kanan.
BACA JUGA:
Resmi Mengaspal, Chery Tiggo 8 Dibanderol Mulai Rp349 Jutaan
Monro CleanPark akan Hadir di Kota Baru Parahyangan
“Kami ada rencana memproduksi (Tiggo 8 PHEV) yang setir kanan, tetapi itu tergantung policy (kebijakan) dari pemerintah (Indonesia),” ungkap Zeng Shuo.
Ia pun meyakini PHEV menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi selain BEV (Battery Electric Vehicle) atau kendaraan listrik murni.
“Kami tunggu policy dari pemerintah (datangkan Tiggo 8 PHEV). Ada market, harga cocok, konsumen bisa terima,” ucap dia.
Diketahui, Tiggo 8 Pro PHEV di Tiongkok yang memiliki nama Tiggo 8 Pro e+ mengusung sistem hybrid paralel yang terdiri dari 2 pilihan propulsi
Pertama mesin bensin 1.500 cc turbocharged, 4-silinder dengan tenaga 152 Hp dan torsi 230 Nm yang dipadupadankan dengan dua motor sinkron magnet permanen yang mendapatkan tenaga dari baterai 18,72 kWh untuk memproduksi power 85 Hp dan torsi 150 Nm.
Saat mesin konvensional dan motor listriknya bekerja bersamaan, diklaim mampu hasilkan tenaga maksimal 324 Hp dan torsi 510 Nm.
Sementara saat menggunakan mode EV seluruhnya, Tiggo 8 Pro e+ bisa berjalan sampai 75 km. Sedangkan dari posisi 0- 100 km/jam, dapat ditempuh dalam waktu 7,6 detik.
(om/ls)
