OTO Mounture — Persaingan mobil asal Tiongkok di pasar otomotif Indonesia semakin ketat. Berdasarkan data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejumlah merek asal Negeri Tirai Bambu mencatat pertumbuhan signifikan pada September 2025, meski sebagian mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
Pabrikan BYD tetap menjadi pemimpin penjualan mobil asal Tiongkok di Indonesia. Pada September 2025, BYD mencatat penjualan wholesales sebanyak 1.088 unit dan retail sales 2.036 unit.
Secara kumulatif, periode Januari–September 2025, BYD telah membukukan 20.077 unit wholesales dan 21.314 unit retail sales, meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya mencapai 8.536 unit wholesales dan 6.224 unit retail.
Di posisi kedua, Chery memperlihatkan performa gemilang. Chery mencatat 2.105 unit wholesales dan 2.102 unit retail sales pada September 2025, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 673 unit wholesales dan 606 unit retail.
Total kumulatif penjualan Chery sepanjang Januari–September 2025 mencapai 15.160 unit wholesales dan 15.104 unit retail, hampir tiga kali lipat dari pencapaian tahun 2024.
BACA JUGA: Tips Memilih Oli Mesin Terbaik untuk Mobil Tua agar Tetap Bertenaga dan Awet
Sementara itu, Wuling menempati posisi ketiga dengan 1.339 unit wholesales dan 1.467 unit retail sales pada September 2025. Meski masih menjadi pemain besar, penjualan Wuling menurun dibandingkan September 2024 yang mencatat 2.004 unit wholesales dan 2.007 unit retail.
Secara kumulatif, Wuling mencatat 12.264 unit wholesales dan 13.984 unit retail hingga September 2025, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Beberapa pemain baru seperti Denza, Aion, Geely, Jaecoo, Jetour, dan Xpeng menunjukkan kehadiran yang kuat di pasar Indonesia.
Denza, merek premium di bawah BYD, mencatat 227 unit wholesales dan 369 unit retail pada September 2025. Sedangkan Aion meraih 554 unit wholesales dan 452 unit retail, menandakan tren positif kendaraan listrik di Indonesia.
Selanjutnya, Geely dan Jaecoo juga mulai menunjukkan eksistensinya dengan penjualan di atas 100 unit untuk periode bulanan.
Sementara itu, merek seperti DFSK, MG, dan Neta mencatat penurunan penjualan dibandingkan tahun lalu, menunjukkan adanya pergeseran preferensi konsumen terhadap merek dan teknologi baru.
Secara keseluruhan, peningkatan penjualan merek-merek seperti BYD, Chery, dan Aion menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap mobil listrik dan hybrid asal Tiongkok.
Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dukungan pemerintah terhadap kendaraan listrik dan ekspansi jaringan diler serta infrastruktur pengisian daya di berbagai kota besar di Indonesia.
Peringkat 10 Besar Penjualan Mobil Tiongkok di Indonesia – September 2025
Berdasarkan Wholesales (pabrik ke diler):
1. Chery – 2.105 unit
2. BYD – 1.088 unit
3. Wuling – 1.339 unit
4. Aion – 554 unit
5. Denza – 227 unit
6. Geely – 144 unit
7. GWM (Great Wall Motors) – 213 unit
8. Jaecoo – 202 unit
9. MG (Morris Garage) – 159 unit
10. Jetour – 68 unit
Berdasarkan Retail Sales (diler ke konsumen):
1. BYD – 2.036 unit
2. Chery – 2.102 unit
3. Wuling – 1.467 unit
4. Denza – 369 unit
5. Aion – 452 unit
6. Geely – 207 unit
7. GWM – 210 unit
8. Jaecoo – 174 unit
9. MG (Morris Garage) – 92 unit
10. Xpeng – 82 unit
(om/ls)