ANCAP Bongkar Masalah Keselamatan Suzuki Fronx, Rating Anjlok ke 1 Bintang

Suzuki Fronx ANCAP
Foto: ANCAP

OTO Mounture — Hasil uji tabrak independen dari Australasian New Car Assessment Program (ANCAP) mengungkap masalah serius pada aspek keselamatan Suzuki Fronx.

Mobil SUV kompak tersebut hanya berhasil meraih rating keselamatan satu bintang ANCAP, setelah mencatatkan performa buruk dalam sejumlah pengujian tabrakan utama, khususnya dalam perlindungan penumpang dewasa dan anak-anak.

ANCAP, menyebutkan bahwa Suzuki Fronx gagal memberikan tingkat perlindungan yang memadai dalam uji tabrak frontal penuh (full width frontal test).

Dalam pengujian tersebut, tercatat beban dada penumpang belakang terlalu tinggi, melampaui ambang batas yang ditetapkan ANCAP. Akibatnya, skor untuk pengujian ini langsung dibatasi sesuai protokol penilaian keselamatan.

Tak hanya itu, perlindungan penumpang anak juga mendapat penilaian sangat rendah. Pada simulasi tabrakan, boneka anak usia 10 tahun dan 6 tahun menunjukkan tingkat percepatan kepala dan ketegangan leher yang tinggi.

Beberapa bagian tubuh vital bahkan mendapat skor nol poin, menandakan risiko cedera serius jika terjadi kecelakaan di dunia nyata.

BACA JUGA: Tak Sekuat Tahun Lalu, Penjualan Toyota di Indonesia Terjun Bebas Sepanjang 2025

Masalah keselamatan Suzuki Fronx semakin menjadi sorotan setelah ANCAP menemukan kegagalan komponen sabuk pengaman belakang. Dalam uji tabrak frontal, retraktor sabuk pengaman penumpang belakang mengalami kegagalan dan terlepas secara tidak terkendali. Kondisi tersebut membuat boneka uji tidak lagi tertahan dan menghantam bagian belakang kursi depan.

ANCAP menegaskan bahwa kegagalan sabuk pengaman merupakan kasus yang jarang terjadi namun sangat serius. Temuan ini telah dilaporkan kepada otoritas keselamatan kendaraan di Australia dan Selandia Baru.

Kendati demikian, ANCAP menekankan bahwa rating satu bintang Suzuki Fronx bukan disebabkan oleh kegagalan sabuk pengaman tersebut, melainkan karena performa keselamatan kendaraan secara keseluruhan yang sudah rendah sejak awal pengujian.

BACA JUGA: Tiongkok Perketat Aturan Ekspor Mobil Bekas Nol Kilometer Mulai 2026

Chief Executive Officer ANCAP, Carla Hoorweg, menyatakan bahwa hasil ini menjadi pengingat pentingnya pengujian keselamatan independen sebelum kendaraan beredar luas di pasar.

Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa kendaraan dengan temuan seperti ini sudah dapat dibeli oleh konsumen dan berpotensi menimbulkan risiko serius, khususnya bagi penumpang di kursi belakang.

Hingga saat ini, sekitar 1.300 unit Suzuki Fronx telah terjual di Australia dan lebih dari 1.000 unit di Selandia Baru.

ANCAP secara tegas menyarankan agar penumpang dewasa maupun anak-anak tidak duduk di kursi belakang Suzuki Fronx sampai penyebab kegagalan sabuk pengaman dipastikan dan perbaikan resmi dilakukan oleh pabrikan.

ANCAP juga mengimbau calon konsumen untuk lebih berhati-hati jika mempertimbangkan pembelian Suzuki Fronx sebelum Suzuki dapat membuktikan bahwa masalah keselamatan tersebut telah diselidiki dan ditangani secara menyeluruh.

Lembaga tersebut mendesak Suzuki agar bertindak cepat dan transparan demi menjamin keselamatan seluruh pengguna kendaraan.

(om/ril)

 

 

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *