Rentokil Gunakan Mitsubishi L100 EV untuk Mobil Operasional

OTO Mounture — Rentokil Initial Indonesia meluncurkan 11 unit mobil operasional berbasis listrik, berjenis Battery EV (BEV) yakni Mitsubishi L100 EV.

Peluncuran mobil listrik ini menandai langkah strategis Rentokil Initial dalam mendukung efisiensi operasional sekaligus mewujudkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.

Sebagaimana diketahui bahwa Rentokil Initial memiliki komitmen dalam program sustainability dengan menganalisis semua aspek operasi, tempat kerja, sampai dengan proses supply chain untuk membangun budaya keberlanjutan di seluruh tahapan bisnis perusahaan.

Dalam acara peluncuran tersebut, Rentokil menggandeng perusahaan otomotif ternama PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), dan PT Takari Kokoh Sejahtera (Mitsubishi HC Capital Group).

Pilihan unit mobil dijatuhkan kepada minivan Mitsubishi L100 EV sebagai produk unggulan dari Mitsubishi Motors sebagai kendaraan niaga ringan BEV.

“Kerja sama dengan MMKSI dalam menghadirkan mobil listrik dari Mitsubishi Motors ini mendukung bisnis kami dalam menciptakan biaya operasional yang lebih efisien, sekaligus mendukung ekosistem ramah lingkungan,” kata Heri Susanto, Managing Director Rentokil Initial Indonesia.

BACA JUGA:

Penjualan Mobil Suzuki Meningkat 10 Persen pada Desember 2024

BYD Raih 36 Persen Pangsa Pasar Mobil Listrik di Indonesia pada 2024

Sementara itu, Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT MMKSI, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan Rentokil Initial Indonesia dalam memilih dan menggunakan Mitsubishi L100 EV sebagai kendaraan operasional yang ramah lingkungan.

“Selanjutnya Mitsubishi Motors siap menjadi partner yang menemani kegiatan operasional bisnis Rentokil Initial, dan mendukung misi mereka terhadap keberlanjutan lingkungan, serta memberikan dukungan terhadap kebutuhan layanan purna jual dari unit operasional Mitsubishi L100 EV yang digunakan,” kata dia.

Diketahui, Mitsubishi L100 EV (disebut Minicab EV di Jepang) merupakan sebuah kendaraan niaga ringan kelas kei-car1 berbasis baterai (BEV) dan dilengkapi komponen listrik termasuk motor dan baterai penggerak.

Jangkauan jelajah telah diperluas hingga 180 km (dalam mode WLTC2) per pengisian daya, yang merupakan peningkatan sekitar 20% dibandingkan model sebelumnya.

Pengisian daya normal pada AC220V (16A) memerlukan waktu kurang lebih 7,5 jam untuk mengisi penuh baterai, sehingga jika baterai diisi pada malam hari, baterai akan terisi penuh dan siap digunakan  pada keesokan harinya.

Selain itu, baterai dapat terisi hingga 80% dalam waktu sekitar 42 menit3 dengan pengisian cepat. Motor listrik ini menghasilkan torsi maksimum sebesar 195 Nm secara instan, sehingga meskipun kendaraan memuat banyak muatan, motor ini tetap mempertahankan performa berkendara yang khas dari kendaraan listrik.

(om/ril)

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *