Mitsubishi Fuso Pertahankan Posisi Market Leader dan Siapkan Produk Baru untuk Dukung Sektor Logistik

OTO Mounture — PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) kembali menegaskan dominasi Mitsubishi Fuso sebagai market leader kendaraan komersial di Tanah Air.

Pada semester pertama 2025, Mitsubishi Fuso mencatatkan pangsa pasar sebesar 38,3% di segmen kendaraan komersial, memperpanjang catatan kepemimpinannya selama 55 tahun hadir di Indonesia.

“Tentunya ini adalah hasil kerja keras kami dalam mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar kendaraan komersial. Selama 55 tahun kami hadir di Indonesia, sektor logistik tetap menjadi kontributor utama permintaan kendaraan Fuso,” ujar Aji Jaya, Sales & Marketing Director PT KTB di Tangerang, Kamis, 31 Juli 2025.

BACA JUGA: Isuzu Tampilkan ELF NMR dengan LED Display Interaktif di GIIAS 2025

Seiring dinamika ekonomi yang menuntut adaptasi, Fuso meluncurkan berbagai program khusus yang menyasar konsumen langsung. Sepanjang 2025, KTB telah menggelar 54 event interaktif di berbagai daerah, melibatkan konsumen dan pengusaha dari berbagai sektor.

Program ini menjadi sarana mendengar masukan pasar secara langsung untuk kemudian diimplementasikan dalam pengembangan produk dan layanan.

Sementara melihat tren positif pada sektor logistik dan semakin berkembangnya infrastruktur jalan di Indonesia, Mitsubishi Fuso tengah mempersiapkan peluncuran produk baru berupa Tractor Head 4×2.

Kendaraan ini dirancang untuk mendukung efisiensi dan kebutuhan sektor logistik modern, serta akan memperkuat lini produk kendaraan niaga Fuso yang telah ada.

“Kami merencanakan kehadiran Tractor Head 4×2 untuk memperlengkap line-up kendaraan niaga kami, terutama untuk mendukung sektor logistik yang terus tumbuh,” ujar Aji Jaya.

BACA JUGA: Test Drive Berhadiah di GIIAS 2025, Suzuki Hadirkan Fronx dan Model Unggulan Lainnya

Meski berhasil mempertahankan posisi puncak, Aji Jaya, mengakui bahwa penjualan kendaraan komersial secara nasional mengalami penurunan di semester pertama 2025 jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Penyebabnya beragam, kata dia, mulai dari daya beli masyarakat yang menurun, kesulitan pembiayaan leasing, hingga kondisi ekonomi global dan domestik yang kurang stabil.

Beberapa sektor, seperti pertambangan dan konstruksi, turut mengalami penurunan permintaan akibat kondisi geopolitik dan efisiensi belanja infrastruktur pemerintah.

Selain itu, sektor perkebunan juga terdampak oleh fenomena El Nino, yang menurunkan produktivitas dan kebutuhan kendaraan operasional.

Meski begitu, Fuso tetap optimis dan menyatakan tengah melakukan kajian menyeluruh untuk memperluas produk sesuai dengan kebutuhan dari berbagai sektor industri.

“Kami tidak hanya fokus pada satu segmen. Kami berusaha menghadirkan solusi kendaraan komersial yang relevan untuk seluruh sektor bisnis di Indonesia,” tutup Aji Jaya.

(om/ls)

, , , , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *