Kesulitan Dapatkan Pengemudi dan Teknisi Mumpuni Jadi Tantangan Operator Bus

OTO Mounture — Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO SAN) telah merayakan hari ulang tahun (HUT) ke 35 pada Kamis, 30 Januari 2025.

PO SAN yang dikenal sebagai operator bus terkemuka dengan trayek utama Sumatera – Jawa ini mengaku telah berhasil membuktikan dirinya sebagai operator bus terkemuka di Indonesia dengan layanan yang aman, nyaman dan handal bagi para penumpangnya.

Dedikasi tinggi dari PO SAN ini tak lepas dari peranan pendirinya yang tidak ingin menjadi pengusaha bus yang hanya mencari keuntungan semata.

Pendiri PO SAN, Hasanuddin Adnan, mengatakan pengusaha bus harus memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang, yakni dari sisi keselamatan, keamanan dan kenyamanan selama dalam perjalanan.

“Ini adalah tanggung jawab moral kita kepada penumpang. Apabila kita sudah memberikan yang terbaik, maka keuntungan bisnis akan mengikuti kita,” katanya melalui keterangan resmi.

BACA JUGA:

Hino Customer Satisfaction Contest Kembali Digelar, Ini Pemenangnya

Penjualan Isuzu Turun 8,9 Persen pada 2024

Kendati demikian, PO SAN mengaku menghadapi beberapa tantangan yang akan dihadapi sebagai operator bus, salah satunya kesulitan dalam mendapatkan sumber daya pengemudi dan teknisi yang mumpuni dan bertanggung jawab.

Hasanuddin, mengungkapkan bahwa jika di awal berdiri, dia menemukan sulitnya mendapatkan pendanaan modal dari perbankan, kini pengusaha bus kesulitan mendapatkan sumber daya pengemudi dan teknisi yang mumpuni dan bertanggung jawab.

“Pengemudi adalah tulang punggung sekaligus perwakilan perusahaan di dalam bus. Oleh karena itu pengemudi tidak hanya harus trampil dan mahir dalam mengemudi, tetapi juga memiliki kemampuan dalam mewakili perusahaan dalam melayani penumpang,” katanya.

Namun di lapangan, lanjut dia, mencari pengemudi maupun teknisi yang terampil dan bertanggung jawab itu tidaklah mudah.

Pemerintah juga belum menyediakan sekolah yang melahirkan pengemudi dan teknisi bus yang mahir dan trampil, sekaligus mempunyai dedikasi kerja yang baik. Padahal, teknologi bus terus berkembang pesat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan terkini.

“Akhirnya, perusahaan bus membuat standar sendiri kualitas pengemudi dan teknisi sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” tukas dia.

Hasanuddin juga menyatakan agar perusahaan terus berkembang dan mengadopsi sistem kerja yang modern dan terdigitalisasi. “Kami ingin pelayanan yang terukur, efisien, dan berbasis teknologi,” tuturnya.

Selain itu, ia berharap pemerintah dapat mendukung industri transportasi dengan infrastruktur yang merata dan regulasi yang berpihak pada pelaku usaha.

(om/ril)

 

, ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *