Bus Hino Mampu Lewati Tol Trans Jawa Tanpa Overheat

OTO Mounture — Beberapa waktu lalu, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) telah melakukan pengujian pada bus R260 dan RN 285 di Tol Trans Jawa. Selama pengetesan, Hino menggunakan perangkat Monitoring Graphtec Digital Logger dengan cara kerjanya via Hino DX II yang memonitor kecepatan bus, putaran mesin (rpm), engine coolant temperature dan konsumsi bahan bakar.

Aftesales Director HMSI, Irwan Supriyono, mengatakan pengujian dengan menggunakan dua sasis bus berbeda yang sudah dilengkapi teknologi commonrail tersebut untuk membuktikan daya tahannya.

“Dalam mendesain kendaraan Hino, kami memiliki keunggulan dari kapasitas oli yang lebih kecil dibanding sasis bus lainnya. ini sudah dipikirkan, agar bermanfaat bagi konsumen terutama efisiensi,” ungkapnya Irwan dalam acara bincang mengenai Performa Bisnis dan Keunggulan Oil Gallery bersama Forwot, di booth Hino di GIIAS 2021.

Ia menjelaskan, dengan kapasitas oli yang lebih sedikit tentunya bisa menghemat biaya operasional bus. Selain itu, kata dia, saat mengganti oli, bus Hino tidak sebanyak pesaingnya sehingga lebih hemat pengeluaran.

“Ketika dilakukan road test, kami pasang sensor untuk melihat engine oil, cooling system dan sebagainya. Yang dikhawatirkan mesin bakal overheat, ternyata enggak. Kami buktikan kalau ini masih oke,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hasil dari road test ini membuktikan tidak ada korelasinya antara jumlah kapasitas oli dengan temperatur mesin. Dengan kapasitas oli lebih sedikit, mesin tetap bisa dijaga dalam suhu optimal.

Saat pengetesan yang dilakukan awal 2021 ini, bus diberangkatkan dari Terminal Pulogebang, Jakarta tujuan Terminal Purabaya, Surabaya melintasi ruas tol Trans Jawa. Dari hasil monitor data saat pengetesan, Bus Hino RN285 menunjukkan temperatur oli mencapai 87 derajat Celcius, yang menandakan masih di bawah standard flash point-nya, yakni 230 derajat Celcius.

Sementara untuk konsumsi bahan bakarnya, bus R260 berhasil mendapat angka 11 persen lebih baik dibanding kompetitor dan di bus RN285 konsumsi bahan bakarnya 7 persen lebih baik dari big bus pesaingnya. Selain bahan bakar, biaya ganti oli bus Hino diklaim juga lebih hemat dibanding kompetitornya, dengan perbandingan 19 persen lebih hemat.

Bahkan, panjang oli dipstick setelah menempuh jarak sejauh 1.600 km itu tetap tidak berubah dari angka 97 mm saat pengecekan di Cikampek, oli Bus Hino tidak berkurang sama sekali, tetap diangka 97 mm. (OM/RIL)

,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *