
OTO Mounture — UD Trucks Indonesia menutup tahun 2025 dengan memperkuat perannya sebagai salah satu penggerak utama transformasi logistik nasional.
Tidak hanya menghadirkan produk kendaraan niaga, UD Trucks mengusung pendekatan menyeluruh yang memadukan inovasi teknologi, edukasi keselamatan pengemudi, serta penguatan layanan purna jual demi menciptakan sistem logistik yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.
Sepanjang 2025, komitmen tersebut ditunjukkan melalui kehadiran aktif UD Trucks di GIIAS 2025. Dalam ajang otomotif nasional itu, UD Trucks tidak sekadar memamerkan teknologi kendaraan, tetapi juga menggelar program edukasi keselamatan bagi pengemudi truk.
Langkah ini dinilai strategis mengingat pengemudi merupakan elemen kunci dalam rantai pasok dan distribusi di Indonesia.
Vice President Director, Marketing & After Sales Service Director UD Trucks Indonesia, Handi Lim, menegaskan bahwa keselamatan harus dibangun sebagai budaya kerja.
“Keselamatan itu bukan hanya soal teknologi, tetapi kebiasaan. Karena itu kami berinvestasi pada peningkatan kompetensi pengemudi agar lebih siap menghadapi tantangan industri logistik modern,” ujarnya pada acara Media Gathering di Jakarta, Senin, 15 Desember 2025.
BACA JUGA: VinFast Garap Pabrik Mobil Listrik di Subang, Serap Hingga 15 Ribu Tenaga Kerja

Melalui program edukasi tersebut, pengemudi dibekali pemahaman teknik mengemudi aman, pengereman efektif, manajemen kelelahan, inspeksi harian kendaraan, hingga pemanfaatan teknologi digital seperti ESCOT dan My UD Fleet. Pendekatan ini mendorong perubahan dari pola keselamatan yang reaktif menjadi budaya operasional yang berkelanjutan.
Di sisi produk, UD Trucks Indonesia meluncurkan New Kuzer SKE 150, yang memperkuat eksistensinya di segmen light duty truck. Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang memperkenalkan model ini, menegaskan peran strategis pasar nasional dalam peta bisnis regional UD Trucks.
New Kuzer SKE 150 mengusung mesin Euro 4 dengan teknologi EGR + DOC yang menawarkan keseimbangan antara performa, efisiensi bahan bakar, dan emisi lebih rendah.
Truk ini dirancang berdasarkan riset mendalam terhadap kebutuhan operasional di Indonesia, mulai dari distribusi perkotaan hingga sektor berat seperti pertambangan dan perkebunan.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan produktivitas, New Kuzer dilengkapi kabin ergonomis dengan visibilitas luas, Headlamp LED + DRL untuk keamanan berkendara, serta paket full maintenance Kuzer yang bertujuan menekan risiko downtime.
Dukungan jaringan servis Astra UD Trucks berbasis single ID juga memberikan fleksibilitas lebih besar dalam pengelolaan armada pelanggan.

BACA JUGA: Mitsubishi Fuso Salurkan Bantuan dan Layanan Purna Jual untuk Korban Banjir Bandang Sumatera
Chief Executive Officer Astra UD Trucks, Winarto Martono, menyampaikan bahwa New Kuzer menjadi bagian dari solusi komprehensif bagi pelanggan.
“Efisiensi bahan bakar, emisi yang lebih rendah, serta layanan purna jual terintegrasi membantu pelanggan menjaga produktivitas armada sekaligus mengendalikan biaya operasional. Komitmen kualitas kami juga diakui secara global melalui Quality Assurance Awards 2025 dari UD Trucks Corporation Jepang,” katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur UD Trucks Indonesia, Johan Kleinsteuber, menilai berbagai langkah strategis sepanjang 2025 menjadi fondasi penting bagi transformasi jangka panjang industri logistik nasional.
“Indonesia sedang memasuki era logistik yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih berkelanjutan. Peran kami adalah menjadi mitra pelanggan di setiap tahap, mulai dari pelatihan pengemudi hingga inovasi kendaraan,” jelasnya.
Memasuki 2026, UD Trucks Indonesia akan fokus pada percepatan edukasi keselamatan, perluasan layanan purna jual, penguatan teknologi telematika, serta pengembangan solusi kendaraan rendah emisi.
Seluruh inisiatif ini diarahkan untuk menurunkan biaya logistik, meningkatkan keselamatan kerja, dan mendukung agenda nasional menuju sistem distribusi yang lebih efisien.
Dengan semangat Going the Extra Mile, UD Trucks menegaskan bahwa perannya di Indonesia bukan sekadar menjual truk, melainkan membangun ekosistem logistik yang berdaya saing dan berkelanjutan.
(om/ril)








