Kiat Jaga Ban Radial Kendaraan Niaga Tetap Awet

Ilustrasi Truk (dok. Hino)

OTO Mounture — Saat akan memilih ban untuk kendaraan niaga, seperti truk, bus dan van, pemilik kendaraan perlu mengetahui dengan baik, guna mendapatkan biaya operasional yang rendah.

Pemilik kendaraan bisa memulainya dengan mengenal jenis ban berdasarkan konstruksinya, yakni ban radial dan ban bias. Ban radial memiliki struktur lapisan baja sejajar dari arah kiri ke kanan. Sedangkan ban bias memiliki struktur lapisan nylon yang menyilang.

Secara umum, kelebihan ban radial terletak pada penghasilan hawa panas yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan ban radial terbuat dari kawat baja dengan jumlah lapisan yang lebih sedikit dari ban bias. Kelebihan lainnya adalah umur pakai ban radial lebih panjang daripada ban bias.

National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni, mengatakan bahwa dengan memilih jenis ban yang tepat, pengusaha angkutan dapat menekan biaya operasional.

“Dengan berbagai kelebihannya, khususnya umur pakai ban yang lebih panjang dari ban bias, ban radial akan membantu pengusaha untuk menekan biaya operasional,” katanya melalui keterangan resmi, belum lama ini.

BACA JUGA: Peran Ban Ganda untuk Kendaraan Niaga versi Hankook

Guna mendukung pengusaha angkutan truk maupun bus, Hankook Tire terus menambah produk ban truck & bus radialnya untuk berbagai operasional kendaraan niaga. Saat ini terdapat 14 ukuran ban radial yang dapat mendukung operasional truk & bus ringan, bus, kargo, dump truck hingga pertambangan.

Ahmad, menjelaskan bahwa pemilihan ban yang tepat perlu didukung pula dengan perawatan ban yang baik guna mendapatkan hasil terbaik dari ban radial. Ia pun memberikan beberapa kiat untuk menjaga ban radial pada kendaraan niaga agar tetap awet.

1. Berkendaralah secara aman

Hindari pengereman dan percepatan yang mendadak maupun berlebihan. Pengereman berlebihan dapat membuat panas berlebihan pada tromol rem, panas tersebut dapat diteruskan hingga ke ban dan dapat menyebabkan kerusakan pada ban, khususnya area bead.

2. Perhatikan beban maksimum yang dapat diangkut oleh kendaraan

Ketahui dimensi dan kapasitas kendaraan Anda, serta indeks beban pada ban itu sendiri. Indeks beban merupakan kapabilitas ban untuk mengangkut beban saat berkendara yang biasanya ditunjukan oleh kode numerik.

Seperti contoh pada ban Hankook AH30 terdapat kode 149/146J yang berarti ban ini dapat mengangkut berat hingga 3.250 kilogram untuk ban single dan 3.000 kilogram untuk ban ganda. Jika terpaksa harus mengangkut ban lebih lebih dari standar, maka, pastikan untuk mengurangi kecepatan kendaraan dan menyesuaikan tekanan angin ban.

3. Perhatikan indikator kecepatan kendaraan

Hankook telah menyematkan kode batas kecepatan maksimal kendaraan berdasarkan rekomendasi industri maupun praktikal pada bannya. Indikator tersebut berdekatan dengan indeks beban, jika tertera 146J maka J merupakan kode kecepatan yang berarti ban ini mampu melaju hingga 100 kilometer per jam.

Berkendara dengan kecepatan di atas batas rekomendasi dapat membuat ban lebih panas dari biasanya sehingga dapat merusak komponen ban. Perlu diingat kembali bahwa dengan beban melebihi standar atau berlebih, maka, kecepatan berkendara harus dikurangi.

4. Ukur kedalaman tapak secara berkala

Ketika tapak sudah mendekati tread wear indicator atau untuk ban truck dan bus antara 2 – 3 mm, maka ban tersebut sudah saatnya diganti. Jika ingin mengetahui tingkat keausan secara lebih presisi, bisa juga menggunakan alat ukur khusus yaitu tire tread depth gauge.

5. Selalu memastikan ban diisi dengan tekanan angin yang sesuai dengan beban yang diangkut

Pada dinding samping ban radial biasanya terdapat keterangan tekanan angin dan beban standar. Jika terpaksa muatan melebihi standar, maka, tekanan angin harus disesuaikan (ditambah). Sebelum melakukan perjalanan, selalu pastikan bahwa tekanan angin ban sesuai dengan beban yang diangkut. (OM/RIL)

, , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *