OTO Mounture — Menjelang diterapkannya kebijakan standar emisi Euro4 pada April mendatang, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) meluncurkan semua lini kendaraan Hino dengan standar mesin emisi Euro4.
Dengan demikian, pengembangan dan infrastruktur sudah disiapkan secara matang. Mulai dari lini produksi, jaringan outlet, system teknologi, peralatan teknis, layanan purna jual, hingga SDM dan mekanik yang terlatih telah tersedia. Dan tentu saja yang terpenting, mesin baru common rail yang lebih tangguh, ekonomis dan ramah lingkungan, memenuhi regulasi Euro 4.
Untuk pengembangan kendaraan Euro 4 ini, Hino berkomitmen mempertahankan DNA Hino, yaitu Quality Durability Reliability atau QDR. Teknologi mesin Euro 4 ini diaplikasikan untuk memenuhi semua kebutuhan bisnis, mulai dari light duty truck (LDT) Hino Dutro, medium duty truck (MDT) Hino Ranger, heavy duty truck (HDT) Hino Profia dan Hino Bus.
“Kendaraan yang hari ini kami luncurkan, tidak hanya untuk memenuhi regulasi Euro4. Tapi untuk menguatkan posisi Hino sebagai pemimpin pasar yang terus berkontribusi untuk kemajuan dan pengembangan transportasi di Indonesia yang lebih ramah lingkungan,” kata Masato Uchida, Presiden Direktur HMSI pada acara peluncuran di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 9 Maret 2022.
Sejumlah fitur disematkan pada kendaraan Hino Euro 4. Mulai dari sasis yang kuat teruji, gross vehicle weight (GVW) yang lebih optimal, sistem pengereman yang reponsif menggunakan full air brake dan ABS, hingga sistem bahan bakar dengan mekanisme tiga kali penyaringan bahan bakar dan injector dengan full Diamond Like Carbon (DLC) untuk meningkatkan ketahanan aus.
“Truk dan Bus Hino Euro4, memiliki transmisi dan mesin baru common rail yang tentunya tidak hanya kuat dan tangguh di segala medan operasi, namun memiliki emisi gas buang ramah lingkungan,” kata Santiko Wardoyo, COO – Director PT HMSI.
Mesin common rail Hino sudah dilengkapi Diesel Oxidation Catalyst (DOC) untuk mengurangi emisi gas buang karbon monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC). Juga Exhaust Gas Recirculation (EGR) berfungsi menurunkan kadar emisi gas buang NOx, juga Selective Catalytic Reduction (SCR) pada model tertentu.
Mesin common rail Hino Euro4 juga memiliki Variable Nozzle Turbo (VNT) untuk meningkatkan suplai udara ke ruang bakar untuk menghasilkan tenaga secara responsif, serta ECU generasi terbaru yang telah terintegrasi dengan EDU.
Beragam teknologi tersebut diklaim membuat mesin common rail Hino memiliki emisi gas buang ramah lingkungan, efisiensi bahan bakar yang baik, dan menghasilkan suara mesin halus dan minim getaran.
Masahiro Aso, Presiden Direktur PT Hino Motors Manufactruing Indonesia (HMMI), mengatakan untuk mencapai target emisi gas buang yang ditetapkan, sebaiknya menggunakan bahan bakar solar dengan minimal Cetane Number 51 dan kandungan sulfur maksimal 50ppm.
“Untuk itu HMMI memberikan jaminan kualitas atas kendaraan Hino yang dihasilkan saat ini, karena Hino Indonesia telah berpengalaman dalam memproduksi kendaraan EURO4 untuk pasar ekspor,” tuturnya. (OM/LS)