Ini Cara Dongkrak Mobil yang Benar

Ilustrasi (dok. MMKSI)

OTO Mounture — Ketika mobil mengalami ban kempes atau bocor maka pengendara harus menggunakan dongkrak untuk mengangkat mobil. Biasanya dongkrak yang tersedia dari pabrikan mobil merupakan dongkrak portabel yang berukuran lebih kecil sehingga dapat dibawa kemana saja.

Namun, terkadang masih ada pengendara yang belum paham mengenai cara mendongkrak mobil yang benar. Lantas, seperti apa cara mendongkrak mobil yang benar?

Pereli nasional yang juga Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia, Rifat Sungkar, menjelaskan bahwa dalam menerapkan cara yang benar dalam mendongkrak mobil untuk mengganti ban itu ada beberapa Standard Operating Procedure (SOP) yang perlu diperhatikan.

“Pertama-tama SOP ketika ban pecah atau kempes, ini hal yang sering disepelekan yaitu harus mencari tempat yang flat atau rata. Jika nanjak dikit hindari, begitu juga turunan. Kenapa? Dongkrak biasa nempel ke permukaan sedikit, gerakan sedikit dongkrak jatuh,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, kata Rifat, gunakan rem tangan dan masukkan transmisi atau gigi. Gunanya, untuk mencengkram kendaraan agar tidak ada pergerakan sama sekali yang bisa membuat dongkrak terjatuh.

“Ketiga jangan panik, karena enggak kemana-mana juga. Jadi kita harus punya waktu. Caranya adalah keluarkan semua peralatan dongkrak, putaran dongkrak, kunci roda, ban serep, semua keluarkan dulu, taruh di sebelah ban yang pecah,” jelas dia.

Langkah selanjutnya, saat akan memulai pendongkrakan, maka masukkan dongkrak sedikit, posisikan dongkrak ‘U’ di kolong yang berada pada bagian pelipir tulang dan pastikan ‘U’ tersebut diletakkan di sambungan tulang di mana terdapat bagian pelipir yang biasa dimasukkan.

“Jika pecah ban depan, kira-kira (letak sambungan) itu satu jengkal dari spakbor depan, itu sudah boleh didongkrak. Kalau dua jengkal, tetap boleh tapi itu jarak maksimal. Tapi dua jengkal titik berat, karena depan dan belakang naik. Usahakan satu jengkal dari spakbor. Belakang juga begitu usahakan satu jengkal dari spakbor,” kata Rifat.

Ia pun mengingatkan saat mobil belum naik, biarkan dongkrak di tempatnya, setelah itu dilanjutkan dengan mengendorkan baut roda dan baru dongkrak dinaikkan. Pengendoran baut pun punya cara tersendiri yaitu dengan metode menyilang. “Caranya selalu silang. Jangan searah jarum jam. Mirip huruf x,” ucap dia.

Setelah mobil naik, maka langkah yang harus dilakukan ialah dengan meletakkan ban serep yang akan digunakan berada di samping dongkrak, tujuannya agar jika terjadi apa-apa ban serep bisa menahannya.

“Pas ban dicabut, ban yang dicabut kita taruh ambil ban dikolong, tapi sebelum ban dipasang, ban yang kempes taruh lagi di kolong. Jadi ban masih ada di bawah, baru kita pasang. Ketika cabut ban, jangan biarkan baut roda di mana-mana. Taruh di satu tempat,” ungkap dia.

Jika ban besar, lebih baik mengganti ban dalam posisi duduk, setelah itu pasang. Kencangkan baut, tapi jangan terlalu kencang. Setelah itu keluarkan ban dari kolong mobil. “Sekencang-kencangnya ngencengin baut jangan terlalu berlebihan. Intinya pas memutar terkunci selesai. Jangan diinjak hingga diloncat-loncat,” katanya.

Langkah terakhir yaitu simpan kembali ban yang diganti di tempat ban serep dan taruh kembali peralatan dongkrak di posisi semula. (OM/RIL)

 

, ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *