Penjualan Jaecoo Melemah di Oktober 2025, Tantangan Awal bagi Jenama Baru di Pasar Indonesia

Penjualan Jaecoo
Foto: OTO Mounture/Luchito Sangsoko

OTO Mounture — Jenama otomotif asal Tiongkok, Jaecoo, menghadapi tantangan dalam mempertahankan performa penjualannya di pasar Indonesia.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke diler) Jaecoo pada Oktober 2025 turun menjadi 109 unit, merosot 46% dari 202 unit pada September.

Kinerja di sisi retail sales (diler ke konsumen) juga menunjukkan tren serupa, menurun 19,5% dari 174 unit pada September menjadi 140 unit pada Oktober 2025.

Penurunan ini menandai dua bulan berturut-turut Jaecoo mengalami pelemahan penjualan sejak mencapai puncak pada Agustus lalu dengan 318 unit. Total sepanjang Januari–Oktober 2025, Jaecoo baru membukukan 749 unit wholesales dan 604 unit retail sales.

BACA JUGA: Penjualan Mobil Nasional Naik 19% pada Oktober 2025, Astra Catat Kinerja Positif

Jaecoo resmi memulai kiprahnya di Indonesia pada 20 Januari 2025 lewat peluncuran Jaecoo J7, SUV hybrid berteknologi canggih dengan konsep urban off-road. Meski sempat mencuri perhatian pada awal kemunculannya, performa penjualan Jaecoo terlihat belum stabil.

Pasar SUV di Indonesia kini semakin kompetitif dengan hadirnya banyak merek baru, baik dari Jepang maupun sesama produsen Tiongkok seperti BYD, ataupun Geely.

Dalam upaya menggenjot penjualan, Jaecoo Indonesia resmi meluncurkan SUV listrik Jaecoo J5 EV pada 3 November 2025, dengan harga mulai Rp249 juta untuk varian Standar dan Rp299 juta untuk varian Premium.

Country Director Jaecoo Indonesia, Max Zhou, menyebut strategi harga tersebut bertujuan untuk menjangkau lebih banyak konsumen di segmen mobil listrik terjangkau.

“Dengan harga yang kompetitif, kami ingin menghadirkan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan di Indonesia,” ujar Max Zhou.

Namun, tantangan terbesar bagi Jaecoo kini adalah membangun kepercayaan pasar serta memperluas jaringan purnajual yang masih terbatas di sejumlah kota besar.

Sebagai jenama di bawah Chery Group, Jaecoo membawa visi menghadirkan kendaraan SUV tangguh dan berteknologi tinggi. Namun, performa penjualan Oktober menunjukkan bahwa penetrasi jenama baru di pasar Indonesia tidak mudah.

Dengan semakin ketatnya persaingan di segmen mobil listrik dan hybrid, Jaecoo harus bekerja ekstra untuk memperkuat branding, meningkatkan layanan purna jual, dan menjaga konsistensi pasokan produk agar bisa bersaing di tahun 2026 mendatang.

(om/ril/ls)

 

 

, , , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *