OTO Mounture — Jenama otomotif asal Tiongkok, Jaecoo, mulai menunjukkan kehadirannya di pasar Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Jaecoo sepanjang Juni hingga September 2025 tercatat masih terbatas, baik dari sisi distribusi ke diler (wholesales) maupun penjualan ke konsumen (retail sales).
Secara wholesales, Jaecoo mencatat pengiriman 120 unit pada Juni 2025, kemudian sempat tidak ada distribusi pada Juli 2025, sebelum kembali meningkat menjadi 318 unit pada Agustus 2025 dan 202 unit pada September 2025. Secara kumulatif, total wholesales Jaecoo selama periode Juni–September 2025 mencapai 640 unit.
Sementara itu, dari sisi retail sales, penjualan Jaecoo mulai tercatat pada Agustus 2025 sebanyak 290 unit, kemudian turun menjadi 174 unit pada September 2025. Dengan demikian, total penjualan ritel Jaecoo selama periode Juni–September 2025 mencapai 464 unit.
BACA JUGA: Penjualan Aion Melemah di September 2025, Tren Positif Awal Tahun Mulai Luntur
Meski angka tersebut masih relatif kecil, capaian ini menandai langkah awal Jaecoo dalam memperkenalkan diri di pasar SUV premium Indonesia.
Tren penjualan yang fluktuatif mencerminkan tantangan yang dihadapi merek baru dalam membangun jaringan, memperluas kepercayaan konsumen, serta bersaing di segmen yang sudah diisi merek mapan seperti Chery, Hyundai, dan MG.
Jaecoo sendiri dikenal sebagai submerek dari Chery International, yang berfokus pada segmen SUV tangguh dengan nuansa premium dan gaya urban.
Kehadiran Jaecoo melengkapi strategi ekspansi Chery Group dalam memperluas portofolio merek di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Dengan performa penjualan awal yang masih dalam tahap adaptasi, menarik untuk ditunggu bagaimana langkah Jaecoo di sisa tahun 2025 dan strategi mereka untuk memperkuat eksistensi di pasar otomotif nasional.
(om/ls/ril)