
OTO Mounture — Jenama mobil listrik premium asal Tiongkok, Denza, mencatat tren penurunan penjualan yang cukup tajam di pasar Indonesia sepanjang 2025.
Berdasarkan data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), baik penjualan wholesales (pabrik ke diler) maupun retail sales (ke konsumen) Denza menunjukkan pelemahan signifikan menjelang akhir kuartal ketiga tahun ini.
Pada September 2025, Denza hanya mencatat 227 unit wholesales, turun dari 292 unit pada Agustus dan jauh di bawah puncak penjualan yang terjadi pada Maret 2025 sebanyak 1.587 unit.
Tren serupa juga terlihat pada penjualan ritel yang merosot dari 542 unit di Agustus menjadi 369 unit pada September 2025.
BACA JUGA: Suzuki Pamerkan Tiga Mobil Modifikasi Inspiratif di IMX 2025: Fronx, Jimny 5-Door, dan New Carry
Secara kumulatif, total wholesales Denza dari Januari hingga September 2025 mencapai 6.775 unit, sementara retail sales tercatat 6.427 unit.
Angka ini menunjukkan performa yang mulai melandai setelah sempat tumbuh pesat pada semester pertama tahun ini, terutama pada bulan Juni yang menembus 1.768 unit wholesales.
Penurunan tersebut mengindikasikan adanya pelemahan permintaan di segmen mobil listrik premium, di tengah meningkatnya kompetisi dari jenama-jenama baru dan kebijakan harga yang semakin sensitif di pasar kendaraan listrik nasional.
Meski demikian, Denza masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu merek EV asal Tiongkok yang berupaya memperluas pasar di Indonesia, terutama lewat model-model SUV listrik dengan fitur teknologi tinggi.
(om/ls)