
OTO Mounture –Jenama otomotif asal Tiongkok, Chery, tengah menghadapi penurunan penjualan yang signifikan di pasar Indonesia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) Chery pada Juli 2025 hanya mencapai 1.593 unit, anjlok 29,9% dibanding Juni 2025 yang membukukan 2.271 unit.
Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan Chery memang mengalami peningkatan 104,2% dengan angka wholesales pada Juli 2024 hanya sekitar 780 unit.
Sementara pada retail sales (distribusi dari diler ke konsumen). Sepanjang Juli 2025, Chery hanya mencatat 1.705 unit penjualan ke konsumen, turun 20,7% dari bulan sebelumnya (2.150 unit) dan meningkat 138,8% dibanding Juli 2024 yang mencapai 714 unit.
BACA JUGA: Penjualan Mobil di Tiongkok Melambat pada Juli, Permintaan Hybrid Melemah di Tengah Pengetatan Harga
Adapun penurunan ini disebut dipicu oleh beberapa faktor, antara lain persaingan harga agresif di segmen SUV, hadirnya model-model baru dari pabrikan Jepang dan Korea, serta keterbatasan jaringan layanan purna jual Chery di sejumlah wilayah.
Meski sempat menarik perhatian lewat peluncuran mobil listrik Chery E5 dan Chery J6, data penjualan terbaru menunjukkan tantangan berat bagi Chery untuk mempertahankan momentum.
Persaingan diprediksi semakin ketat pada semester II 2025 dengan masuknya SUV-SUV baru di kelas yang sama.
Tanpa langkah strategis yang lebih agresif dalam pemasaran dan penguatan layanan purna jual, Chery berisiko kehilangan pangsa pasar yang telah dibangunnya sejak kembali ke Indonesia.
(om/ls)