OTO Mounture — Kinerja penjualan Isuzu di pasar otomotif nasional mengalami penurunan signifikan sepanjang Januari hingga Mei 2025.
Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Isuzu mencatatkan total distribusi hanya 9.450 unit, turun 13,8% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 10.960 unit.
Penurunan ini membuat pangsa pasar Isuzu menyusut menjadi 3,0%, turun dari 3,3% di periode sebelumnya. Dalam lanskap industri yang kian kompetitif, performa Isuzu tampak kalah bersaing.
Meski sempat mencatatkan peningkatan kecil pada April 2025, yaitu naik 16,5% dibanding April 2024, namun tren penurunan kembali terjadi pada Mei.
BACA JUGA:
Ford RMA Indonesia Dukung Ekspedisi Wonderland Indonesia
Sewa Mobil dan Motor di Jakarta Tanpa Ribet, Mulai Rp40 Ribu!
Penjualan Mei 2025 justru turun 15,9% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa momentum pemulihan belum sepenuhnya berpihak pada Isuzu.
Sebagai merek yang identik dengan kendaraan komersial, performa Isuzu juga kalah dari Mitsubishi Fuso dan Hino, yang keduanya mencatatkan volume distribusi lebih besar dan penurunan yang lebih moderat.
Analisis otomotif menilai, salah satu penyebab turunnya penjualan Isuzu adalah kurangnya inovasi produk dan minimnya penyegaran di lini kendaraan.
Di sisi lain, tidak adanya peluncuran produk baru yang menarik perhatian publik selama paruh pertama tahun ini membuat Isuzu makin kehilangan daya saing di tengah gencarnya promosi kompetitor.
(om/ril)