OTO Mounture — Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) melayangkan surat pengaduan kepada PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) terkait berbagai keluhan serius dari anggota asosiasi terhadap kualitas suku cadang pada unit truk Isuzu Giga.
Melalui surat bernomor 539/DPP-APTRINDO/V/2025 tertanggal 2 Mei 2025 tersebut APTRINDO memuat keprihatinan para pengusaha truk atas kerusakan komponen yang dinilai berdampak langsung terhadap operasional dan keselamatan armada.
APTRINDO menyebut setidaknya lima komponen utama yang dilaporkan bermasalah, di antaranya:
1. Automatic Slack Adjuster – Komponen ini dilaporkan mengalami kerontokan atau kerusakan pada bagian geriginya, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Axle Shaft Housing – Ditemukan retakan melingkar pada tabung housing, menyebabkan kebocoran oli gardan yang dapat mengganggu sistem penggerak kendaraan.
BACA JUGA:
KTB Donasikan Mitsubishi Fuso Fighter ke SMK Negeri 1 Kamal
Foton Gandeng Transjakarta untuk Uji Coba eTruckmate
3. Dead Axle – Komponen ini bahkan dilaporkan patah menjadi dua bagian, menimbulkan risiko tinggi saat kendaraan digunakan untuk mengangkut muatan berat.
4. Bracket Torque Rod – Ditemukan kasus keretakan yang berujung pada patahnya komponen, hingga menyebabkan baut pengunci terlepas.
5. Front Spring Leaf – Komponen suspensi ini dinilai mudah patah. Dugaan sementara mengarah pada kualitas material yang kurang baik.
“Kami menemukan banyak keluhan dari anggota terkait kualitas suku cadang kendaraan Isuzu Giga. Kerusakan ini bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga membahayakan pengemudi dan menghambat operasional,” demikian isi surat yang ditujukan kepada President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia.
APTRINDO mendesak PT IAMI untuk memberikan tanggapan resmi dan solusi konkret. Sebab, jika dibiarkan, keluhan ini bisa berpengaruh negatif terhadap reputasi merek Isuzu, khususnya di segmen truk niaga yang selama ini dikenal tangguh dan andal.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Isuzu Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi. APTRINDO berharap dialog terbuka segera dilakukan guna menjaga hubungan baik antara pelaku usaha transportasi dan produsen kendaraan niaga.
(om/ls)