OTO Mounture — Menjelang musim mudik lebaran, pastinya orang-orang akan berbondong-bondong melakukan perjalanan secara serentak. Hal ini akan berdampak pada kepadatan lalu lintas di sepanjang jalur mudik.
Dengan kondisi kemacetan yang parah tersebut, terkadang pemilik kendaraan khawatir adanya penguapan oli mesin. Lantas, benarkah terjadi penguapan oli mesin yang dapat membahayakan kondisi mesin mobil ketika terkena macet panjang?
Dikutip dari laman Auto2000, dijelaskan bahwa oli mesin tidak memiliki sistem pendingin khusus sehingga kesulitan melepaskan panas yang berlebih saat macet parah. Sebagai benda cair, secara alami oli juga mengalami penguapan di suhu tinggi.
Memang oli mesin modern memiliki aditif yang membuatnya lebih tahan panas dan tidak mudah menguap. Namun tetap ada batas suhu maksimal sampai akhirnya oli akan menguap.
Kuantitas oli mesin yang tidak sesuai kebutuhan akan membuat tugasnya melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin tidak bisa optimal. Jika dibiarkan akan membuat daya tahan komponen mesin turun dan cepat rusak.
Apalagi kalau sampai oli mesin habis total. Komponen mesin yang bergesekan tanpa ada pelumas akan membuat mesin macet dan rusak parah. Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaikinya tidak murah.
Selain penguapan, kualitas oli juga akan berkurang karena pemakaian, terutama ketika sering melewati jalan macet yang membuat oli bekerja keras. Oleh sebab itu, lakukan penggantian oli mesin setiap enam bulan selagi servis berkala.
Termasuk, meskipun lebih sering parkir di rumah akibat WFH (work from home), oli tetap wajib diganti secara berkala karena oksidasi yang dapat merusak senyawa oli dan memicu karat.
Baca juga: Sebelum Mudik, Lakukan 8 Pengecekan Penting Ini di Mobil
Disarankan setelah mobil terlepas dari macet parah, diamkan dan keesokan harinya, pemilik kendaraan dapat mengecek volume oli mesin lewat tongkat pemeriksa (dipstick).
Pastikan mesin dalam kondisi dingin dan lokasi parkir mobil rata. Sepanjang dalam batas aman, penguapan oli mesin masih wajar saja. Apalagi kalau tidak ada bekas tetesan oli mesin di tempat parkir mobil yang mengindikasikan kebocoran.
Cukup tambahkan sesuai ketentuan dengan oli mesin yang sama jika berkurang. Jangan abaikan dan segera bawa ke bengkel andai ternyata oli mesin terus berkurang walaupun sudah ditambah.
Pemilik kendaraan tetap wajib peduli oli mesin dengan mengecek ketinggian dipstick sebulan sekali. Pastikan untuk mengganti oli mesin setiap enam bulan untuk menjaga kondisinya. (OM/RIL)